Dalam beberapa pengalaman dari teman-teman, sepertinya melanjutkan pendidikan dari tingkat SLTA ke perkuliahan adalah keperluan. Bahkan beberapa orang mungkin bagi orang tuanya adalah kewajiban. Hal ini salah satunya sebagai bentuk dukungan terhadap anak.
Beberapa alasan yang muncul tentang seseorang yang berkuliah ialah tidak puas dengan strata pendidikan SLTA, meningkatkan kemampuan kognitif, afeksi dan motorik, ingin menjadi aktivis, membakar semangat idealisme dirinya dan yang lebih penting lagi ialah untuk mendapatkan pekerjaan. Alasan terakhir tersebut biasanya sering muncul sebagai dorongan seseorang berkuliah.
Dengan begitu, apakah kuliah itu harus ? jawabannya tergantung pada diri anda, apakah benar-benar serius dan siap dengan pembelajaran. Karena rata-rata orang lebih bersemangat dengan kegiatan yang bersifat ekstra sehingga kegiatan intra sering kali kurang diperhatikan.
Hal ini justru menjadi disayangkan karena pada dasarnya jurusan yang kita pilih adalah bentuk kesiapan untuk menerima ilmu mengenai bidang tersebut. Ditambah lagi jika kasusnya setelah lulus tetapi saat ditanya tentang hal yang berkaitan dengan jurusannya malah tidak tahu sama sekali. Maka kuliahlah jika mau dan mampu.
Mengapa mesti begitu ? justru akan mendapat banyak kemudahan bagi mahasiswa untuk bisa survive dalam kehidupan perkuliahan. Satu hal penting yang membuat proses selama menjadi mahasiswa tidak sia-sia yaitu menyeimbangkan segala kebutuhan. Mulai dari kebutuhan akan ilmu di bidang yang dipilih (jurusan), kebutuhan keorganisasian (ekstrakurikuler) hingga kebutuhan ekonomi dan kesehatan.
Kebutuhan Ilmu
Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang dicurhatkan baik secara lisan maupun tulisan-tulisan di media sosial bahwa mahasiswa merasa salah jurusan. Dikutip dari hasil penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) sekitar 87% jurusan yang dipilih dan diambil tidak sesuai dengan minatnya. Tentu hal ini berdampak pada konsistensinya selama kegiatan belajar nanti. Maka jika sudah berniat untuk berkuliah pilihlah sesuai kemampuan dibidangmu dan jika situasinya sulit (misalnya ada sesuai bidang tapi mahal) maka sesuaikan dengan minatmu.
Apa pun bentuk tugas akhir dari status mahasiwa tidak akan lepas dari namanya ilmiah. Mulai dari skripsi hingga apa pun itu, keterkaitan dengan keilmiahan tidak akan lepas. Maka perlu memahami ilmu dari jurusan yang dipilih.
Kebutuhan Organisasi
Sepertinya kebutuhan ini menjadi hal yang selalu dibicarakan oleh mahasiswa. Bahkan jika seseorang yang berorganisasi tidak segan memandang mahasiswa lain yang tidak mengikuti organisasi dikatakan kupu-kupu (kuliah pulang). Pada dasarnya organisasi ini merupakan keperluan yang mesti diikuti oleh mahasiswa. Di dalamnya akan banyak sekali yang memberikan keuntungan seperti pengalaman berorganisasi, modal sosial, hingga banyak dikenali.
Akan tetapi beberapa hal yang disayangkan yaitu biasanya kurang sekali sikap kedisiplinan seperti ketepatan waktu. Selain itu, kadang-kadang kurangnya ketersediaan bidang organisasi yang sesuai dengan bakat dan minat seseorang. Terlepas dari hal itu, pada akhirnya ini menjadi pilihan masing-masing.
Kebutuhan Ekonomi
Membicarakan ekonomi tentu tidak akan lepas dari namanya sandang, pangan dan papan. Ketiganya menjadi kebutuhan primer yang tak bisa dibantah oleh siapa pun termasuk para mahasiswa. Dengan begitu, sebelum meyakinkan tekad untuk berkuliah maka bertanya dahulu pada diri sendiri, apakah sudah siap secara finansial ?
Bagian ini sangatlah penting. Mungkin kalian pernah mendapati seseorang yang berhenti kuliah karena terbatas secara keuangan. Maka beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dipilih ialah