Sangat lama sekali rasanya saya tidak main ke Kompasiana. Posting terakhir saya bertanggal 10 November 2016, tanggal yang sudah lama berselang. bahkan posting pertama ini terasa sekali kakunya jari dan otak saya menuliskan kata. Betapa tumpulnya saya untuk menulis, grogi dan tidak percaya diri. Padahal saat-saat ketika saya masih rajin menulis kala itu, 2013-2015, saya sangat menikmati pengelanaan fikiran melalui aktifitas menulis di Blog Bersama ini. Tidak hanya itu, faedah-faedah menulis benar-benar saya dapatkan, sekali lagi, "kala itu".
Tak apalah, toh detik ini saya menulis lagi.
Sebagai paragraf pembuka, saya tuliskan saja sebisanya, yang penting bisa mengalir, atau setidaknya saya usahakan untuk bisa mengalir sesuai apa yang terbetik dalam pikiran saya. Harapannya jari-jari bisa makin lemas tidak kaku lagi dan simpul-simpul otak yang merangkai kebisaan menulis kembali terangkai sedikit demi sedikit. Pendek kata sebagaimana semua aktifitas manusia di dunia ini yang setelah lama tak dilakukan lagi kemudian kembali dimulai maka harus melewati masa-masa adaptasi kembali, maka akan dicapai lagi momentum seperti sebelumnya.
Sebenarnya saya bukannya berhenti sama sekali membuat kalimat-kalimat untuk sebuah tulisan, tetapi tidak sebagaimana menulis di kompasiana, tulisan-tulisan yang saya buat itu hanya sedikit sekali menjadi sarana penyaluran hobi menulis. Jika menulis di Kompasiana bisa sangat merdeka menuangkan gagasan apa saja, tulisan-tulisan saya setahun lebih ini tidak demikian. Ah, sudahlah, yang penting sekarang saya memulai lagi memerdekakan diri menulis di sini. Merdeka yang bertanggung jawab. Kalimat terakhir ini sebenarnya inspirasi yang lahir dalam pikiran mengenang tulisan-tulisan saya di blog ini, semacam lintasan introspeksi yang muncul secara acak dan tidak teratur selama masa pasif tersebut.
Aktifitas menulis pernah sangat memberikan obsesi yang sangat kuat bagi saya. Menulis tentang apa saja, budaya, sejarah, humaniora, ekonomi, politik, keagamaan, hukum, fiksi, dan sebagainya, yang penting menulis. Dari situ dapat diketahui topik apa yang sesuai minat dan bakat. Menarik bahwa pilihan topik yang nyaman bagi saya berbeda dengan apa yang selama itu saya persepsikan tentang minat saya. Sayang bahwa saya tidak memiliki basis yang cukup tentang topik yang sesunggunnya menjadi minat. Sejarah, hukum, budaya, dan keagamaan rasanya adalah topik yang paling menarik bagi saya. Tapi menulis bagi saya tidak harus dibatasi, semua topik bisa dicoba untuk dikembangkan, dan itu bisa serta perlu, agar sudut pandang terhadap sesuatu lebih lengkap dan utuh. Barangkali itulah kenapa tulisan-tulisan terakhir saya adalah fiksi puisi, yang setelah beberapa artikel puisi saya buat, saya tidak cukup baik berpuisi, namun saya bisa menikmati nilai seninya, minimal untuk diri sendiri.
Akhir kata, tidak muluk-muluk dengan tulisan pertama pasca 'pengasingan diri' ini. Tak perlu bombastis akan kembali rajin menulis setiap hari. Tidak seperti itu. Cukup dengan hal yang nyata bahwa tulisan ini telah saya awali. Setelah itu mengalir saja sesuai apa yang bakal terjadi. Belum ada rencana begini-begitu dan target ini-itu, saat ini, entah besok atau lusa. Itu saja.
Salam Kompasioner!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H