Lihat ke Halaman Asli

Amien Laely

menyukai informasi terkini, kesehatan, karya sendiri, religiusitas, Indonesia, sejarah, tanaman, dll

Sajak Kipas Angin

Diperbarui: 3 Oktober 2016   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Punggungnya sedikit bungkuk
Mungkin bebannya terlalu berat
Menanggung debit angin bertumpuk-tumpuk
yang harus dihembuskannya sepanjang hayat

Lehernya pun lelah tak tertahankan
Menggeleng sepanjang waktu
Ke kiri dan ke kanan
Membagi hawa ke segala penjuru

Kaki kurusnya sudah tak kokoh lagi
Lapuk dimakan usia
Cengkeramam jari kakinya kian lunglai
Menjejak ke lantai semampu yang dia bisa

Hanya semilir angin yang menyelamatkannya
Agar tak dibuang di sudut gudang

Tuhannya tlah lama menceraikannya
Tuannya tak pernah henti memerahnya

Entah sampai kapan dia akan seperti itu
Mungkin hingga tuannya merasa malu
Atau saat roh tak lagi bisa ditahan
Tak bergerak mati dan terdiam

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline