Lihat ke Halaman Asli

Gowes Hidup

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku masih ingat kayuhan pertamaku di atas sepeda kecil itu,

dengan tangan bapak yang memegang erat dari belakang

dan keringat gugup yang sebesar biji jagung di dahiku.

Pelan-pelan ku kayuh, jatuh, ku kayuh lagi, jatuh lagi.

Tapi tak sedetikpun kepercayaan bapak hilang padaku.

Susah payah jatuh dan berdiri lalu jatuh lagi, tapi masih dipegang eratnya sepeda kecil itu dari belakang.

Dan akupun melaju, pelan semakin melaju, menjauh dengan tawa gugup dan senyum senang bapak.

Aku bisa bersepeda.

Dua puluh lima tahun mengayuh hidup,

dua puluh lima tahun menyusuri barmacam jalan, lurus, berbelok,

menikung, berputar balik, menukik turun, mendaki naik,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline