Lihat ke Halaman Asli

Amilatur Rohma

Physics Student | Content Writer | Social Media Enthusiast

Fun Selling, Berjualan Itu Menyenangkan

Diperbarui: 10 September 2022   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: blog.close.com

Guys, apa kamu memiliki atau sedang merintis bisnis berjualan? Atau kamu adalah seorang salespeople namun merasa bahwa selling bukanlah passion pekerjaan kamu dan merasa tidak menyenangkan sama sekali untuk dijalani? Sepertinya kamu harus memahami hal ini, yaitu fun selling.

Membahas mengenai fun selling, kita tidak bisa terlepas dari dua frasa pembentuknya, yaitu fun dan selling. Frasa "fun" yang berasal dari Bahasa Inggris memiliki arti seru atau menyenangkan, sedangkan frasa "selling" memiliki arti penjualan. Sehingga singkatnya fun selling bermakna penjualan yang menyenangkan atau seru-seruan sambil berjualan. Mencoba mencari literatur, saya tidak mendapatkan pengertian pakem tentang fun selling, namun menurut saya fun selling sendiri artinya kegiatan penjualan yang menyenangkan dan tanpa beban dimana bukan hanya sekadar terjadi pertukaran barang dengan uang tapi ada pertukaran emosi menyenangkan dan memuaskan antara penjual, pembeli maupun bisnis itu sendiri.

Kebanyakan orang tidak menyukai "selling" karena penuh tekanan, banyak target yang harus dicapai, sulit dan banyak penolakan. Namun, semakin menyenangkan kita melakukan pekerjaan, semakin kita terbentuk dan menikmati pekerjaan yang kita lakukan. Bayangkan, jika kita sangat suka berjualan karena hal itu terasa sangat menyenangkan. Pasti proses pembelian oleh pelanggan akan lebih alami, lebih mudah dan menyenangkan karena salespeople tidak lagi merasa berjualan seperti layaknya berjuang dalam tekanan yang berat.

Kunci utama fun selling adalah mencintai dan menyukai selling itu sendiri. Ada beberapa cara membuat kegiatan selling kita terasa menyenangkan. Pertama, kita harus yakin dan percaya dengan produk atau jasa yang kita tawarkan. Merasa takut orang tidak akan mau membeli produk kita, takut tidak puas dengan yang kita jual atau takut berujung return dan sebagainya sebenarnya karena kita sendiri lah yang tidak yakin dan percaya diri dengan barang yang kita tawarkan.

Kedua, berhenti takut orang akan menolak. Penolakan berkali-kali harus kita yakini sebagai bagian dari bisnis. Tidak ada bisnis atau usaha yang langsung berjalan mulus tanpa penolakan atau kegagalan. Justru dengan penolakan ini, mental dan pola bisnis kita bisa terbentuk dan dapat mengevaluasi apa yang kurang dari produk atau usaha kita sehingga dapat membuat strategi berjualan dan pemasaran yang lebih baik dan menyenangkan. Dan harus diingat bahwa penolakan tidak berarti produk kita jelek atau usaha kita gagal, yakin saja bahwa ini adalah proses yang harus dilalui.

Ketiga, harus menyadari bahwa selling itu sama dengan membantu orang. Biasanya kalau orang melihat-lihat produk kita atau menjelajah akun sosmed bisnis kita misalnya, artinya orang tersebut punya ketertarikan dan ingin membeli. Tugas kita adalah melayani dan membantu mereka membuat keputusan pembelian yang tepat. Jadi, mulai hilangkan rasa ragu atau merasa memaksa mereka membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan. Kemungkinan mereka hanya ingin diyakinkan sebelum membuat keputusan untuk membeli. Jadikan saja itu sebagai pengalaman seru. Karena kita pasti akan merasa puas dan bangga ketika orang tersebut akhirnya memutuskan membeli sebab adanya kita mereka merasa terbantu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline