Pertumbuhan ekonomi saat ini menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia karena terus mengalami perubahan. Pertumbuhan setiap wilayah berbeda-beda. Terkadang mengalami kenaikan atau penurunan. Pertumbuhan ekonomi merupakan kondisi dimana masyarakat mendapati kemajuan finansial dan menuju kondisi yang lebih baik dalam periode waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari pendapatan nasional (GDP) suatu negara atau wilayah. Kenaikan GDP tersebut dapat dilakukan dengan memproduksi sebuah produk atau jasa yang kemudian dikembangkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), pendapatan nasional (GDP), tingkat inflasi, kemajuan iptek, dsb.
Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terkenal dengan komoditas tinggi di sektor pertanian. Beberapa desa di Lamongan yang memiliki komoditas dibidang pertanian seperti; Modo, Kedungpring, Sugio, Paciran, Pucuk dsb. Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan dengan luas wilayah sekitar 1.812,80 km2.
Menurut data dari BPS Kabupaten Lamongan, Potensi luas lahan di Kabupaten Lamongan, terdiri dari lahan sawah seluas 88.050,7 Ha (48,59%), lahan pertanian bukan sawah seluas 60.283,7 Ha (33,27 %) dan jumlah lahan bukan pertanian seluas 18.638,8 Ha (10,29 %). Kabupaten lamongan memiliki komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan kacang-kacangan.
Tanaman Pangan yang dihasilkan oleh Kabupaten Lamongan berupa padi, mengalami perkembangan cukup signifikan dari tahun ke tahun baik luas lahan tanam, tingkat produksi dan juga produktivitasnya. Sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, padi di Kabupaten Lamongan dapat di ekspor ke beberapa wilayah bahkan mancanegara. Sehingga dapat menambah pendapatan nasional Kabupaten Lamongan. Oleh karena itu, dengan sektor pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Lamongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H