Lihat ke Halaman Asli

Amila K.

Cappucino latte

Perihal "Ke-sempat-an"

Diperbarui: 16 September 2019   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

erabaru.com

Ada waktu yang tidak bisa kita minta mundur.
Ada takdir yang tidak bisa kita hentikan.
Ada masa yang tidak bisa berhenti berputar.
Ada hidup dan mati yang tidak tau sampai kapan.

Seberapakah kita menyadari bahwa dunia ini hanya tempat singgah yang amat singkat? Sedangkan, satu hari 24 jam waktu kita lebih banyak terkuras untuk urusan keduniawian. Seberapakah kita menyadari bahwa waktu kita bisa tiba-tiba berhenti saat itu juga? Sedangkan, detak detik berputar sering melalaikan kita pada Sang Pemilik masa.
Dunia bisa saja menjanjikan manis, mewah, melimpah kebahagiaan manusia. Tapi, sampai kapan?
Sedangkan, dunia tahu ia tidak akan lama bertahan.
Dia sadar diciptakan hanya untuk tempat beristirahat untuk sebuah perjalanan panjang, nan kekal. Untuk sedikit menghibur para musafir dengan berbagai macam bumbu agar dia tidak bosan. Sampai pada akhirnya, banyak mereka terlupa, sajian nikmat itu seolah membawanya pada masa yang tidak ada ujungnya.
-------------------------------------------------------------

Saya, tidak akan menyinggung apa-apa tentang kehidupan. Karena saya sadar, hidup ini hanya membuat kita berbelit-belit dalam melakukan pembelaan, itu akan menyita banyak kesempatan. Mari kita mengambil sedikit pelajaran dari manusia-manusia berpengalaman, yang telah lengkap mengunyah manis getir drama kehidupan. Saya terinspirasi dari sebuah broadcast whatsapp yang pagi ini membuat saya tergerak untuk menulis ini.

" Ungkapan Hati BJ Habibie soal akhirat.
SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT.

( by BJ Habibie ketika berpidato di Kairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat .Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama." )

Sepi penghuni...
Istri sudah meninggal...  
Tangan menggigil karena lemah...
Penyakit menggerogoti sejak lama...
Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

Tiga anak, semuanya sukses... berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri...
Ada yang sekarang berkarir di luar negeri...
Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi...
Dan ada pula yang jadi pengusaha ...

Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol semuanya kaya raya...

Namun....
Saat tua seperti ini dia "merasa hampa", ada "pilu mendesak" disudut hatinya..

Tidur tak nyaman...
Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yg penuh kenangan

Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline