Sampai sekarang saya masih meyakini integritas yang dimilikinya sebagai Pemimpin maupun negarawan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Beliau bukanlah Politikus karbitan yang muncul secara tiba-tiba akan tetapi perjuangan itu sudah dimluainya sejak dini, yaitu saat sebagai aktivis mahasiswa 60-an khususnya di HMI.
Berlanjut ketika beliau menorehkan prestasi yang tiada bandingannya terkait proses perdamaian di ACEH dan MALUKU, tidak hanya didalam negeri JK juga terlibat proses perdamaian konflik agama di Mynmar, Filipina dan Palestina walaupun tidak secara intensif. Pada bidang ekonomi kebijakan JK dengan gebrakan konversi minyak tanah ke gas yang dapat menghemat keuangan negara triliunan rupiah. Tidak terlupakan keberaniannya membuka skandal Bank Century yang melibatkan lingkaran istana. Ketika tidak memangku jabatan politik pun beliau masih tetap aktif dalam kegiatan sosial dengan menjadi ketua umum PMI yang membuat lembaga ini menjadi lebih produktif dalam bekerja.
Tapi seakan-akan semua itu hilang dalam kesenyapan dikarenakan keputusannya menjadi pasangan Jokowi dalam PilPres. Seakan-akan dia menelan ludah sendiri yang sebelumnya mengkritik sepak terjang politik Jokowi yang pragmatis dan sarat kepentingan kelompok. Bahkan Para Ulama, Mubaligh dan Habaib sangat kecewa dengan keputusan JK walaupun saat itu dia mengemban sebagai Ketua Dewan masjid Indonesi. Terbesit kesan bahwa JK haus kekuasaan... Apakah benar...???
Ketika kita mencoba menganalisis, kenapa hal ini bisa terjadi ?? Ada Apa Dengan JK ...??? Apa dan Siapa yang berperan ...???
Ada 2 tokoh yang sangat berperan dalam pencalonannya JK yaitu Surya Paloh dan Megawati. Awalnya megawati sangat ngotot memasangkan Jokowi dengan trah sukarno “ Puan maharani atau Pranada” akan tetapi fantasi itu pupus. Dikarenakan elektabilitas keterpilihannya kecil dam PilPres dibandingkan calon yang ada yatu JK. Awalnya JK sebenarnya tidak ingin kembali ke panggung politik praktis, Surya palohlah yang dapat memberikan keyakinan tersebut.
Seiring pemerintahan berjalan banyak sekali kontroversi kebijakan pemerintah yang disesalkan JK. Di awali pemilihan anggota kabinet, kebijakan Migas,Kasus POLRI-KPK, hingga MobNas Proton. Sesal atau tidak semua ini menorehkan sejarah hitam bagi karir politik JK.
Jikalaupun Peta politik berubah, tiba-tiba tidak begitu lama lagi Jokowi dilengsengkan dan JK naik menjadi RI-1. Akan sulit JK keluar dari konflik kepentingan yang bermain dalam lingkaran kekuasaannya.
Saya sebagai anak bangsa hanya bisa berdoa yang terbaik bagi pak Jusuf Kalla yang saya cintai karena ALLOH untuk kembali kepada Idealisme perjuangan beliau untuk rakyat dan bangsa... InshALLOH...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H