Lihat ke Halaman Asli

Amiira Azizah

Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Diponegoro

Peran Food Technologist dalam Pengembangan Pangan Fungsional

Diperbarui: 5 Juni 2023   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah di Jurusan Teknologi Pangan (Sumber: nutrisipangan via wordpress.com)

Food technologist 

Food technologist atau ahli teknologi pangan merupakan salah satu profesi masa depan yang memiliki prospek di bidang pangan. Teknologi pangan memiliki keterkaitan hubungan yang erat dengan pengembangan bahan pangan, industri pangan,  hingga kemajuan nutrisi pangan dalam suatu masyarakat bahkan negara. 

Dalam mengkaji ilmu teknologi pangan, mahasiswa program studi ini harus mempelajari ilmu terkait kimia pangan, biokimia pangan, proses pengolahan pangan, analisis gizi pangan, jaminan mutu pangan, teknologi pengemasan dan penyimpanan, pangan fungsional, dan lain sebagainya. 

Sebagai food technologist yang baik harus dapat menganalisis pangan (sosial, ekonomi, nutrisi), proses pengolahan dan pengemasan, hingga aman dan layak dikonsumsi oleh konsumen dengan gizi yang optimal.

Pangan fungsional

Pangan fungsional merupakan makanan yang dapat dikonsumsi secara alami dan memiliki komponen bioaktif yang fungsional bagi kesehatan tubuh selain kandungan gizi pada umumnya. 

Pangan fungsional sebenarnya telah dikonsumsi oleh masyarakat sekitar sebagai pangan rumahan. Namun, kebanyakan masyarakat tidak memahami secara mendalam mengenai pangan tersebut, sehingga terkadang mengabaikan manfaat lain dari pangan tersebut terhadap kesehatan selain 'mengenyangkan'. Komponen bioaktif yang membuat suatu panganan tersebut dapat dikatakan sebagai pangan fungsional diantaranya:

  • Serat Pangan

Biasanya terdapat pada sayur, buah, bekatul, dan lain-lain. Panganan tersebut dapat dikatakan sebagai pangan fungsional karena sifatnya yang dapat mengabsorpsi glukosa dan kolesterol sehingga konsumsi serat pangan yang baik dapat mencegah diabetes maupun hiperkolesterol.

  • Inulin dan Fruktooligosakarida (FOS)

Biasanya terdapat pada pisang, bawang merah, dan bawang putih. Panganan tersebut dapat dikatakan sebagai pangan fungsional karena sifatnya yang tidak dicerna usus dan menstimulir bifidobacterial sehingga konsumsi inulin dan fruktooligosakarida (FOS) yang baik dapat mencegah konstipasi, melunakkan feses, dan meningkatkan bifidobacteri dan laktobasili.

  • Antioksidan

Antioksidan terbagi menjadi 2, yakni kelompok karotenoid dan flavonoid. Biasanya kelompok karotenoid terdapat pada wortel, labu kuning, telur, dan jagung. Panganan tersebut dapat dikatakan sebagai pangan fungsional karena sifatnya yang menetralkan radikal bebas, meningkatkan pertahanan oksidasi, dan menyehatkan mata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline