Catatan Kopdar 7 Sahabat Pena Kita.
Dr. Amie Primarni
GAYA MENULIS TRANSENDEN : Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara
Waktu terus berjalan, tak terasa satu setengah tahun berlalu dimasa Pandemi Covid19. Komunitas Sahabat Pena Kita tetap bisa eksis dan menggelar kopdar demi kopdar dengan sangat mengesankan.
Sebenarnya saya bingung mau menulis apa. Semua nara sumber di Kopdar Sahabat Pena Kita itu adalah sosok terpilih.Tokoh-tokoh sekaliber Haidar Bagir, Habiburahman, .misalnya di kopdar 6 menjadi nara sumber yang mampu membangkitkan rasa bahasa yang melecut semangat Literasi.
Kopdar 7, lebih-lebih lagi.
Prof Dr. Mulyadhi Kertanegara yang mampu menulis 3200 lebih halaman buku dengan menulis tangan bukanlah sembarang orang. Tak banyak orang yang bisa melakukan hal demikian.
Kedua Suhu Literasi di Kopdar 7 Prof. Dr Mulyadhi Kertanegara dan Mas Gol A Ging ini punya menu lengkap yang bergizi.Ketika keduanya turun gunung maka menunya jadi tak hanya lengkap bergizi, namun lezat dan memuaskan, karena saling melengkapi
Beliau amat sangat mencerminkan cinta terhadap dunia tulisan. Wajahnya yang sumringah, gaya bicaranya yang lugas apa adanya, mencerminkan jiwa yang bersih dan bebas merdeka.
Ternyata dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa beliau memang selalu menulis tanpa beban. Apa maksud tanpa beban, menulis saja dan jangan gunakan pikiran tapi gunakan hati. Hatilah yang mampu menggerakkan pena. Jika kita menulis dengan hati akan sampai ke hati.
Buku-buku yang beliau tulis, beliau tujukan untuk mudah dipahami oleh siapa pun yang berminat. Sebagai seorang yang ahli dalam bidang Filsafat dan Tasawuf, ilmu yang tak mudah dipahami semua orang, beliau mencoba menuliskannya dengan bahasa yang mudah dipahami. Keahlian beliau dalam bahasa arab inggris ,dan parsi memang menjadi kunci kayanya kosa kata dan rasa bahasa yang beliau miliki.