Lihat ke Halaman Asli

Nasihun Amin S.Kom.

Penulis-Lepas

Hujan Turun Menghapus Dahaga Panjang

Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona Pelangi Melintang diawan hitam (sumber gambar. Anzero)

Awan putih kehilangan senja  Akhirnya, hujanpun turun, ditengah-tengah kemarau panjang, tiba-tiba hujan menghantam atap rumah. Aku memejamkan mata, lambat laun aku mendengar sebuah irama hujan di atas atap rumah. 

Tetesan-tetesan hujan yang jatuh dengan gemerincing, seolah-olah mengajarkan kita tentang kehidupan - bahwa ada keindahan di setiap proses yang terjadi, bahkan di tengah-tengah ketika segalanya terasa berat.

Hujan di musim kemarau bukanlah sebuah peristiwa besar, melainkan sebuah simbol keajaiban dan keberkahan yang tak terduga.

Di tengah musim kemarau, hujan datang sebagai pembawa kabar baik, menghapus dahaga yang panjang, dan memercikkan keceriaan di dalam hati yang gundah.

Ia membawa pesan bahwa di tengah-tengah kekeringan dan kesulitan, masih ada harapan yang tumbuh subur di bumi yang haus akan kasih sayang dari langit.

karya: amien anzero

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline