Lihat ke Halaman Asli

[FIKSI CERPEN] ANTARA KUCING DAN KEMANGI

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KUCING


Sumber Gambar: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/projects/genome/guide/img/cat.jpg

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, namun kisah ini terinspirasi dari kisah nyata. Selamat membaca dan menghayati. ^_^

Seekor kucing dengan gaya yang khas menyelusuri sebuah taman perkebunan kemangi di dekat desa Babakan Darmaga Bogor. Sore itu sang kucing gelisah, mungkin penyebabnya dia melihat langit mendung. Tampaknya prediksi pembaca salah, ada raut muka yang tak biasa setelah beliau makan sisa makanan disekitar warung mbok Darmi tadi.

“Adooh, mana nih tempat yang aman?” sahut sang kucing dalam hati.

Sang kucing memakai hidungnya mendengus mencari tempat yang aman untuk beraksi. Jreng.. dan sang kucing tampaknya sudah menemukannya.

“Nah, ini dia tempat yang aku cari” sambil mengais pasir dengan cakarnya.

“ughhh.... “

Sang kucing mengejan mengeluarkan sesuatu yang berbusuk dari pantatnya. Mukanya sangat ekspresif. Ia boker lagi sore itu. Mules katanya.

Setelah, semuanya berakhir dengan dramatis dan tragis. Sang kucing menutup hasil kerjaannya dengan pasir bekas galian. Setelah itu, dia pergi. Oh tidak, melarikan diri.

Langit sudah tak bersahabat.Turunlah hujan deras. Hujan itu mengenai proyek kucing. Tetes demi tetes, air mengalir dengan deras. Cipratan itu mengenai daun kemangi disebelahnya.

Setelah hujan reda, Pak Tani pemilik kemangi datang. Dia ingin memetik hasil panennya sore itu.

“Wah, hujan tampaknya mencuci bersih lahan kemangi saya!” sahut pak Tani.

Dia berjalan memetiknya.

“ini mah tidak usah dicuci lagi sudah bersih! Saya akan membawa langsung ke warung saya saja!” dia berapi-api tampaknya bergembira karena pekerjaan mencuci lahannya terselesaikan berkat bantuan hujan.

Tibalah sang petani di warung sayurnya dan menjual hasil panen kemanginya.

Selang beberapa menit kemudian, datanglah laki-laki pemilik warung makanan di kantin dekat departemen biokimia IPB. Dia ingin berbelanja untuk jualan makanan keesokan harinya.

Setelah transaksi selesai, pemilik usaha makanan di kantin Biokimia IPB itu kembali ke rumahnya.

Keesokan harinya.

“Pak, saya beli makanannya. Jangan lupa pake kemangi pak! Itu kesukaan saya” kata salah satu mahasiswa biokimia.

Setelah tersaji, mahasiswa itupun melahap dengan enaknya. Kelaparan tampaknya.

Hal yang tak terduga, sang kucing pemilik proyek galian disekitar kemangi datang dan berjalan di kantin itu. Dia teperangah dan kaget. Dia melihat kemangi disebelah proyeknya, dimakan lahap. Dia berfikir, kalau proyeknya itu menyuburkan kemangi dan melezatkannya. Dia tersenyum.

Faktanya.. sore tadi hujan itu membuat percikan ditempat galian. Hal yang tak terduga. Percikan itu mengenai daun kemangi dan tanpa basa-basi langsung masuk ke mulut mahasiswa biokimia yang sedang makan.

Oh tidak.. apakah anda salah satunya?

Kebersihan adalah hal yang utama. Jangan biarkan kesehatanmu terganggu oleh ulah si kucing.

So, keep your health with biochemistry. Karena biokimiawan mengerti, apa yang terjadi setelah komponen dalam “boker” si kucing masuk ke perutnya.

Hehe..

Terimakasih..

Created by:

Amie Azmi Azhari.


Ayo.. budayakan komen and rating..

salam kenal..

Kunjungi Blogku ya..

1. Kehidupan

2. Fiksi

salam..




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline