Lihat ke Halaman Asli

Mar Girgis, Gereja Tertua di Dunia Simbol Toleransi Beragama di Mesir

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13286007111342214128

Masih ingatkah dengan tokoh Maria dalam novel best seller Ayat-Ayat Cinta-nya Kang Abiek..??? Maria seorang Kristen Koptik yang taat lalu jatuh cinta pada Fahri yang seorang Muslim yang juga sangat taat pada agamanya. Yaa... di Mesir jumlah penganut Kristen Koptik  sekitar 8 sampai 10 % dari jumlah penduduk Mesir yang 85 jutaan. Agama ini menyebar di Mesir pada abad pertama, dibawa oleh Saint Mark pada masa pemerintahan kaisar Romawi Nero. Koptik sendiri berasal dari bahasa Yunani Aigyptos yang berasal dari kata Hikaptah, merupakan salah sebutan untuk ibukota Mesir kuno, Memphis. Pada akhirnya Koptik adalah sebutan untuk umat kristiani Mesir.

Situs gereja Mar Girgis adalah salah satu bukti bahwa kristen koptik sudah ada sejak permulaan abad. Dibangun pada sekitar abad ke 4 Masehi. Bisa dikatakan situs gereja ini adalah yang tertua di dunia. Namun bangunannya sudah mengalami rekonstruksi ulang pada tahun 1909 karena sempat hancur pada saat perang salib.

Mar Girgis berada tidak jauh dari kornish atau pinggiran sungai Nil, juga tidak  jauh dari tempat saya tinggal, maksudnya nggak jauh kalau naik metro hehehe... hanya melewati sekitar 5 stasiun metro dan cuma bayar 1 LE saja, deket kan??? Mar Girgis terletak sebuah kawasan di Kairo lama yang di dalamnya terdapat beberapa situs sejarah, yaitu benteng Babylon, gereja Yunani St George dan museum Koptik.

Tangga menuju ruangan utama gereja Jika diamati, gereja dan biara Mar Girgis ini arsitekturnya mirip dengan arsitektur masjid-masjid di Mesir, dikenal juga dengan nama El Deir Banat (The hanging church atau Saint Virgin Mary Coptic Orthodox Church). Konon karena gereja ini berdiri di atas 2 buah bukit maka dinamakan gereja gantung. Masuk ke halaman gereja, kita akan disuguhi dinding dengan lukisan mozaik yang menggambarkan bunda Maria, Al Masih dan cerita-cerita tentang keduanya.

Gereja ini berada agak tinggi dan untuk menuju ruangan utama gereja ini kita harus melewati beberapa anak tangga. Memasuki ruang utama, keindahan interior gereja ini semakin terlihat mirip dengan masjid, terutama ornamen-ornamen yang terukir di dinding dan pintu-pintunya. Ada juga beberapa kaligrafi arab yang terpajang dibeberapa sudut.

[caption id="attachment_160079" align="aligncenter" width="530" caption="Salah satu bentuk ornamen di gereja Mar Girgis"]

13282646201512261597

[/caption] [caption id="attachment_160081" align="aligncenter" width="553" caption="Mozaik di dinding luar gereja"]

1328265008999752056

[/caption] [caption id="attachment_161036" align="aligncenter" width="530" caption="Tulisan Yunani dan Arab yang terdapat di depan gereja Mar Girgis"]

1328601447488963279

[/caption]

[caption id="attachment_160087" align="aligncenter" width="540" caption="Benteng Babylon"]

1328266825473300422

[/caption]

Berjalan beberapa meter, setelah melewati benteng babylon kita akan menemukan gereja St George. Gereja ini adalah gereja Yunani ortodok. Dibangun pada sekitar abad 10, pernah terbakar lalu dibangun kembali pada tahun 1904. Gereja ini adalah satu-satunya gereja yang berbentuk bundar di Mesir. Gereja St George dibangun diatas menara bulat Romawi. Berbeda dengan Mar Girgis, arsitektur dan ornamen-ornamen pada interior ruangan St George kental dengan nuansa Yunani kuno, tidak ada kaligrafi arab seperti di Mar Girgis. Jendela kaca patri mendominasi interior ruangan gereja St George ini. Di depan gereja terpasang bendera Yunani, karena ternyata pemerintah Yunani juga ikut melestarikan bangunan gereja karena mereka merasa memiliki situs bersejarah ini.

[caption id="attachment_161029" align="aligncenter" width="460" caption="Gereja St George"]

1328599755199971717

[/caption]

Kawasan Mar Girgis ini berada tidak jauh dan hanya sekitar 200 meter dari Masjid Amr Bin Ash yang juga merupakan salah satu masjid tertua di Mesir. Dahulu pada saat Amr bin Ash berkuasa dan memperluas kerajaan Islam di Mesir, beliau mendirikan sebuah kota di dekat wilayah Mar Girgis bernama Fustat. Menurut sejarah, arsitek-arsitek koptik memiliki kontribusi terhadap pembangunan kota ini. Ini membuktikan bahwa toleransi dan kerukunan beragama di Mesir terjalin sejak berabad-abad silam.

Walau beberapa bulan lalu terjadi demonstrasi dari umat kristen koptik hingga menimbulkan korban jiwa, saya sih berharap cukup sampai di situ saja dan nggak ada api dalam sekam yang akhirnya menimbulkan api yang besar. Sayang sekali jika toleransi yang sudah terjalin sejak berabad-abad silam menjadi koyak hanya karena ulah segelintir orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline