Lihat ke Halaman Asli

Amidi

TERVERIFIKASI

bidang Ekonomi

Makan Bergizi Gratis, antara Aspek Human Investment dan Aspek Dana

Diperbarui: 14 November 2024   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh Amidi

             

Salah satu program unggulan Bapak Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selaku Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah "makan gratis" yang telah berubah menjadi "makan bergizi gratis".


Program makan gratis ini sebenarnya sudah banyak diterapkan oleh banyak negara. Di Eropa setidaknya 25 dari 27 negara anggota  Uni Eropa (UE) mempunyai program makan gratis untuk anak-anak (CNNIndonesia.com, 20 Pebruari 2024). Namun, bagi negeri ini, program ini baru akan dilaksanakan pada 2 Januari 2025 nanti (lihat Detik.com, 04 November 2024)


Program makan bergizi gratis ini  harus diberi apresiasi, mengingat anak-anak di negeri ini tidak sedikit tergolong  keluarga yang kurang mampu dan atau  dari kalangan   kelas ekonomi menengah ke bawah. Ditambah lagi, saat ini kelas  menengah bawah ini sedang merasakan kondisi sulit, sebagai rentetan dampak pandemi  dan adanya kelesuan ekonomi serta adanya  beban  yang terus meningkat.  Kelas menengah bawah  harus menambah pengeluaran, akibat adanya berbagai ekses dari ketentuan/kebijakan yang telah diambil, misalnya kenaikan PPN, biaya-biaya ilegal yang terpaksa dikeluarkan, misalnya dimana-mana sudah ada pungutan parkir, dan masih banyak lagi biaya ilegal yang menajadi beban kelas menengah bawah.

Program  makan bergizi gratis tersebut memang sangat dibutuhkan dan dinantikan kelas menengah bawah. Dengan diberlakukannya program makan bergizi gratis tersebut, setidaknya kelas menengah dan bawah, dapat terbantu, karena akan mengurangi pengeluaran  untuk makan anak-anak-nya.

 

Bagaimana Pelaksanaan Dilapangan Nanti?


Bila disimak, dilapangan,  program ini baru pada uji coba,  baru diiniasi oleh beberapa institusi pemerintah yang ada, atau masih dilaksanakan secara parsial. Diharapkan pada saatnya nanti  program ini segera sudah dilaksanakan  merata diseluruh daerah yang ada di negeri ini.

Kemudian, dalam pelaksanaanya, harus  dipertegas, agar pemberian makan bergizi gratis tersebut benar-benar tepat sasaran. Artinya, tehnis pelaksanaannya harus digodok secara matang, apakah program makan bergizi gratis tersebut untuk semua anak-anak yang ada di negeri ini tanpa pengecualian, apakah hanya untuk anak-anak yang orang tuanya kurang mampu saja atau atau orang tuanya tergolong kelas menengah bawah saja, apakah program ini hanya untuk  anak-anak sekolah (TK, dan SD) saja atau semua anak sekolah.

Kemudian, bagaimana pelaksanaan tehnis dilapangan nanti, saya yakin semua itu sudah dipersiapkan dengan matang oleh pihak yang berwenang. Namun, tidak ada salahnya kalau kita mengingatkan kembali, agar program yang menelan  dana tidak kecil tersebut berjalan lancar dan efetkif. 

 

Selanjutnya dalam pelaksanaannya nanti, harus dipantau.  Apakah hanya akan diurus oleh Badan Gizi Nasional saja atau ada institusi pemerintah lain yang ikut terlibat. Sekali lagi, ini penting, agar prgram ini terlaksana dengan baik, tepat sasaran dan atau efektif.

 

Aspek  Human Investment!


Bila disimak, program makan  bergizi gratis tersebut secara tidak langsung merupakan langkah pemerintah untuk membentuk atau menciptakan investasi manusia (human investment) di negeri ini, walaupun  dana yang harus dikeluarkan tidak kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline