Oleh Amidi
Belum lenyap dari ingatan kita, kasus produk makanan (roti) yang terindikasi bahan pengawet kosmetik zat kimia sodium dehidroasetat yang membahayakan kesehatan konsumen beberapa waktu ini, kini konsumen dihantui oleh adanya informasi tentang mikroplastik yang sedang viral.
Mikroplastik tak ubahnya dengan bahan kimia yang membahayakan atau mengganggu/merusak kesehatan konsumen, bahkan dalam jangka panjang ternyata bisa menyebabkan penyakit kanker. Untuk itu persoalan yang satu ini harus menjadi perhatian, harus diantisipasi dan disolusi.
Apa itu Mikroplastik?
Mari kita bersama-sama memahami secara utuh tentang Mikroplastik ini. Mikroplastik penting dibicarakan terutama dalam perspektif kesehatan konsumen dan atau dalam mencegah agar makanan yang dikonsumsi konsumen terhindar dari unsur mikroplastik tersebut.
Berdasarkan informasi yang ada bahwa mikroplastik tercipta melalui berbagai cara atau berbagai bentuk. Misalnya melalui air, sebagaimana di sinyalir bahwa sebagian besar plastik di lautan terurai menjadi partikel yang sangat kecil.
Potongan-potongan plastik kecil ini disebut "mikroplastik". Plastik lainnya sengaja dirancang agar berukuran kecil, plastik ini disebut microbeads dan digunakan dalam banyak produk kesehatan dan kecantikan. (oceanservice.noaa.gov).
Mikroplastik merupakan partikel plastik atau fiber dengan ukuran lebih kecil dari 5 mm. Tipe mikroplastik ini ada dua, yakni primer dan sekunder. Mikroplastik primer diproduksi dalam ukuran yang sangat kecil, contohnya Polyethylene microbeads yang banyak terdapat pada produk kecantikan. (itb.ac.od).
Belum lagi mikroplastik lain yang berasal dari berbagai produk. Misalnya mikroplastik yang berasal dari tekstil sintetis, debu kota, ban, marka jalan, pelapis laut, produk perawatan pribadi dan butiran plastik rekayasa (horiba.com).
Mikroplastik terdapat dimana-mana, mulai dari sampah, debu, kain, kosmetik, produk pembersih, hujan, makanan laut, hasil bumi, garam dapur dan masih banyak lagi. (magazine.hms,harvard.edu).
Kemudian mikroplastik terbesar terdapat dalam makanan kita berasal dari air minum dan sebagian besar berasal dari air kemasan (sering kali dalam kemasan) (southseattleemerald.com).
Mikroplastik bisa masuk dalam tubuh manusia melalui konsumsi, inhalasi, dan kontak kulit. (ncbc.nim.nih.gov)