Oleh Amidi
Berbagai strategi promosi dilakukan pelaku bisnis, mulai dari mengiklankan produknya secara gencar, sampai pada pemberian diskon terhadap produk yang ditawarkannya.
Diskon ternyata ampuh memburu konsumen, begitu ada informasi akan ada diskon (besar-besaran) pada suatu unit bisnis tersebut, konsumen mulai berbondong-bondong menuju unit bisnis tersebut. Misalnya diskon alat atau perabot rumah tangga yang dilakukan oleh "Infroma dan Ace Hardware", maka konsumen tak ayal lagi, akan berbondong-bondong menyerbu unit bisnis tersebut.
Mengapa Diburu?
Bila dicermati, pada dasarnya semua kalangan konsumen menyukai produk yang diberi diskon tersebut, tak terkecuali konsumen yang tergolong "kaya". Namun, tingkat antusiasnya saja yang berbeda, jika di kalangan konsumen kelas menengah ke bawah, begitu ada informasi tentang suatu produk atau suatu unit bisnis memberikan diskon, mereka "memang" dengan serius memburu produk atau unit bisnis yang memberikan diskon tersbut, dengan kata lain, mereka tidak ingin melewatkan/menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.
Namun, bagi kalangan konsumen yang tergolong kaya, mereka menyikapi diskon biasa-biasa saja, jika mereka tertarik terhadap suatu produk yang di diskon tersebut, mereka membeli, jika tidak mereka lewatkan saja. Bahkan terkadang mereka acuh tak acuh saja.
Dengan demikian, faktor pendapatan memang mempengaruhi konsumen untuk memburu suatu unit bisnis atau suatu produk yang di diskon tersebut, bagi mereka yang tergolong berpendapatan pas-pas-an atau pendapatan-nya masih rendah, maka suatu unit atau suatu produk yang di diskon memang mereka harapkan sekali.
Mereka, memburu suatu unit bisnis atau suatu produk yang di diskon tersebut, karena mereka mempertimbangkan "uang/cuan" yang mereka miliki, karena mereka masih harus memenuhi kebutuhan lain, sementara mereka terkendala dengan uang atau pendapatan. Sekali lagi, bahwa suatu unit bisnis atau suatu produk yang di diskon tersebut memang sangat diharapkan oleh kalangan konsumen yang demikian.
Apalagi bila dihubungkan dengan kelas menengah yang saat ini sudah banyak yang "makan tabungan" (lihat Amidi dalam Kompasiana.com, 26 Desember 2023), maka konusmen golongan ini pun akan berbondong-bondong memburu suatu unit bisnis atau suatu produk yang di diskon tersebut.
Diskon Bombasitis!