Lihat ke Halaman Asli

Amidi

TERVERIFIKASI

bidang Ekonomi

Kasus BPA dan Bromat Pada Air Minum Kemasan Sebagai Rentetan Kasus Lama yang Harus Disolusi Serius!

Diperbarui: 7 Maret 2024   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh Amidi


Beberapa waktu yang lalu, konsumen disuguhkan informasi mengenai galon air minum kemasan yang membahayakan kesehatan. Seperti yang  diberitakan cnbc Indonesia, 08 Oktober 2023, bahwa belakangan ini viral pemberitaan mengenai galon air minum kemasan yang mengandung Bisfenol A (BPA) bermula  dari unggahan  video TikTok dr. Richard Lee yang menyebutkan bahwa kemasan "salah satu"  merek air minum Indonesia masih mengandung BPA.


Kemudian tidak lama dari itu,  viral pula dimedia sosial yang menginformasikan bahwa dalam air minum kemasan terdapat kandungan bromat. . Pakar farmasi UGM Prof. Zullie Ekawati menanggapi unggahan dari seorang content creator yang mengklaim tanpa dasar terkait bahaya air meneral  dengan  kandungan bromat. Ia menepis pernyataan  seorang content creator tersebut  bahwa rasa manis pada air kemasan pertanda mengandung bromat tidak tepat. (detik.com, 25 Pebruari 2024)

Senyawa kimia yang disinyalir tersebut, membahayakan kesehatan bagi konsumen/masyarakat yang mengkonsumsi air minum kemasan tersebut. BPA maupun bromat membahayakan kesehatan konsumen,  Bromat adalah senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, alias dapat menyebabkan kanker, jika dikonsumsi dalam jangka panjang. (rri.co.id)

Sehingga, wajar kalau pelaku bisnis yang melakoni unit bisnis air mineral yang disinyalir terindikasi mengandung Bromat, menyatakan bahwa air mineral yang diprosuksinya aman dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia (lihat liputan6. Com, 23 Pebruari 2024). Begitu juga air minuman kemasan yang galon-nya disinyalir terindikasi mengandung BPA, juga menepis dan menyayakan bahwa pengemasan yang dilakukan mereka sudah sesuai standar (lihat ekonomi.bisnis.com, 20 Oktober 2023).


Penggunaan Bahan Membahayakan Kesehatan dalam produk makanan Marak?

Bila dicermati, persoalan yang satu ini, bukan baru-baru ini saja terjadi, tetapi sebenarnya "lagu lama mengalun kembali". Selama ini bahkan sepertinya masih berlangusng sampai saat ini bahwa  konsumen dihebohkan dengan pelaku bisnis yang  melanggar etika bisnis dengan menggunakan bahan baku membahayakan kesehatan konsumen, menggunakan formalin sebagai bahan pengawet, menggunakan pewarna kain untuk mewarnai makanan, dan beberapa pelanggaran etika bisnis lainnya.

Sampai saat ini, fenomena tersebut, masih sering terjadi dibelantika pelaku bisnis yang memproduksi   makanan/minuman di negeri ini. Hal ini tidak hanya terjadi pada penjualan  makanan/minuman di pasar tradisional saja, tetapi di pasar modern, gerai ritel modern pun terkadang masih saja terdapat produk makanan/minuman yang menggunakan bahan baku atau campuran atau pewarna makanan/minuman yang membahayakan kesehatan konsumen.

Belum usai, fenomena lama ini dibelantika kehidupan konsumen, kini konsumen pun dihadapkan pula dengan informasi yang menghantui dan menjadi "momok" dikalangan  konsumen. Kini hadir pula kasus air minum kemasan yang disinyalir mengadung bahan kimia atau senyawa kimia yang membahayakan tersebut.

Penyebab  Marak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline