Lihat ke Halaman Asli

Amidi

TERVERIFIKASI

bidang Ekonomi

Mencermati Reaksi Pelaku Bisnis dan Pasar Pasca Pelaksanaan Pemilu

Diperbarui: 24 Februari 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pasar modal. (ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A)

oleh Amidi

Pelaku ekonomi atau pelaku bisnis sangat respek sekali dengan kondisi yang ada, baik terhadap kondisi pasar itu sendiri maupun terhadap kondisi ekonomi yang tercipta.

Bila disimak, sehari setelah adanya hasil perhitungan cepat (quick count) dari hasil pemungutan suara pemilu capres dan caleg tersebut dan tidak lama dari itu, alias keesokan harinya pasar cenderung memberikan reaksi positif. Dengan kata lain, pelaku bisnis yang ada di negeri ini memberikan respon positif atas pelaksanaan pemilu beberapa waktu yang lalu.

Mengapa Demikian?

Bila dicermati, mengapa pelaku bisnis cenderung bersikap positif atas selesainya proses pencoblosan dalam pemilu yang tercermin dari reaksi pasar. Indikasi pelaku bisnis atau pasar cenderung bereaksi positif tersebut, salah satunya dapat dilihat dari adanya kenaikan transaksi di pasar saham. 

Seperti disinyalir oleh bareksa.com, 15 Februari 2024, setelah Indonesia melaksanakan pemilu 2024 pada 14 Pebruari 2024, pasar saham dibuka "sumringah". 

Peningkatan harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia hari itu (15/2/2024) didorong aksi beli investor asing. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari itu (15/2/2024) ditutup di level 7.303 atau menembus level psikologis 7.300-an

Kontan.co.id, 15 Februari 2024, menyitir bahwa transaksi bursa naik 50 persen pasca perhitungan cepat. Kapitalisasi pasar IHSG pun naik menjadi Rp. 11.516 triliun, dari hari sebelumnya (14/2/2024) senilai Rp. 11.365 triliun. Tidak hanya itu, kondisi tersebut juga menyebabkan posisi IHSG kini mencatatkan pertumbuhan 0,42 persen sepanjang tahun 2024.

Secara sederhana, kedua media tersebut menggambarkan kepada anak negeri ini bahwa pasca pemilu, terlebih pasca adanya perhitungan cepat, pelaku bisnis atau pasar menyambut baik pelaksanaan pemilu pada tanggal 14/2/2024 tersebut.

Indikasinya bahwa pelaku bisnis atau pasar bereaksi positif. Namun, tidak semua variabel ekonomi bergerak naik, seperti diberitakan CNBC Indonesia, 15 Februari 2024, menYitir bahwa Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai bahwa reaksi pasar keuangan domestik terhadap hasil sementara pemilu beragam. IHSG menguat sementara rupiah masih melemah.

Mengapa reaksi pasar demikian? Naiknya harga saham para pendukung dan naiknya IHSG di pasar di bursa saham tersebut, secara umum karena proses pemilu yang berlangsung, terutama pada hari pencoblosan, berjalan lancar, pemilu aman, kondisi yang tercipta pada saat pemilu memang kondusif.

Kemudian secara khsusus penyebab harga saham atau IHSG tersebut naik, menurut saya bukan karena faktor ekonomi semata, tetapi lebih didorong oleh faktor psikologis para pemain di pasar, mereka mempunyai harapan besar terhadap calon, mereka "berasumsi" bahwa calon yang dinyatakan memperoleh suara terbanyak versi quick count tersebut dapat memberi harapan dan mewujudkan keinginan mereka.

Kemudian melemahnya rupiah tersebut pun sifatya sementara, karena diduga, pelaku bisnis yang berhenti sejenak melakukan transaksi (antar negara), karena mau berkonsentrasi beberapa hari dalam menghadapi pemilu tersebut, sehingga nilai kurs mata uang dolar Amerika Serikat terdorong naik dan rupiah melemah. Namun, untuk beberapa hari atau beberapa pekan ke depan saya yakin rupiah akan menguat kembali.

Memang pelaku pasar telah memberi sinyal bahwa mereka menginginkan calon yang paham ekonomi. Seperti yang disinyalir oleh CNBC Indonesia, 19 Juni 2023, bahwa pihak pelaku bisnis berharap presiden yang terpilih dalam pemilu 2024 ini merupakan orang yang paham ekonomi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline