Oleh Amidi
Pelaku bisnis mulai merasakan kelegahan dalam memulai kembali bisnis-nya pada saat pandemi mulai mereda pada saat itu dan sampai kondisi terlihat aman.
Pada saat itu pelaku bisnis bidang kuliner, mulai bergairah kembali, konsuman yang akan makan/minum di rumah makan atau restoran sudah bisa. Pelaku bisnis dibidang ritel, sudah mulai leluasa menggelar barang dagangannya, konsumen yang akan berbelanja kebutuhan sehari-hari sudah bisa mendatangi gerai-gerai ritel yang ada. Pelaku bisnis bidang fashion sudah bisa memajang berbagai fashion, yang sebelumnya fashion tersebut terlihat berdebu dan kusam, karena gerai tutup selama dua tahun.
Kondisi tersebut terus bergulir, namun pelaku bisnis masih merasakan kalau masa kejayaan yang sebelumnya pernah mereka capai, sampai saat ini belum kembali seperti sedia kala.
Misalnya, pelaku bisnis bidang jasa perhotelan dan restoran. Masih ada dikalangan pelaku bisnis ini sampai saat ini belum dapat bangkit dari keterpurukannya. Masih ada yang mengeluh, karena mereka belum dapat mengganti, memperbaiki, bagian bangunan hotel dan restorannya yang sudah rusak atau sudah usang, karena tutup beberapa tahun.
Namun, sudah ada juga pelaku bisnis yang sejak pandemi mereda sampai saat ini sudah bisa "eksis" kembali. Bila dicermati, walaupun mereka sudah eksis kembali, namun mereka masih dihantui oleh kondisi bisnis yang masih terseok-seok, kondisi bisnis yang masih pahit.
Bila disimak, kondisi bisnis sepanjang tahun 2023 ini, antara memberi harapan dengan memberi ancaman. Betapa tidak, di negeri ini dan atau di daerah ini, memang beberapa tahun ini terlihat ada kegairan bisnis, yang ditandai dengan masuknya pelaku bisnis baru dan atau adanya ekspansi bisnis dari para pelaku bisnis yang sudah ada.
Unit bisnis baru tersebut, misalnya bisnis dibidang kuliner, berupa penjualan es cream, penjualan teh (cup), penjualan kopi yang mengandalkan brand, penjulaan makanan ringan (mie), penjualan barang kebutuhan pokok berupa makanan (super market) dan lainnya.
Memang awalnya, bisnis baru sekaligus pelakunya sebagai pendatang baru tersebut menunjukkan kemajuan, yang ditandai dengan mereka membuka gerai dimana-mana, ada yang mempunyai program membuka 1000 gerai dan ada yang mempunyai program membuka 100 gerai dan seterusnya, yang intinya mereka akan terus menambah gerai-nya.
Kondisi Pahit Masih Menerpa.
Namun, dalam perjalannya, karena mulai masuknya pendatang baru, misalnya masuknya pendatang baru pelaku bisnis bidang kuliner (es cream), masuknya pendatang baru pelaku bisnis bidang kuliner (mie), maka pelaku bisnis yang sudah terlebih dahulu hadir atau terlebih dahulu masuk pasar tersebut, mulai terancam.