Lihat ke Halaman Asli

Amidi

TERVERIFIKASI

bidang Ekonomi

Pelaku Bisnis Transportasi Online Terus Bertambah, Pengemudi Harus Banting Tulang

Diperbarui: 23 Oktober 2023   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh Amidi

Saya sudah jauh-jauh hari mewanti-wanti akan terjadi persoalan disekitar bisnis online. Eh, ternyata, benar. Beberapa minggu ini, anak negeri ini disuguhi informasi tentang persoalan yang satu ini yakni gonjang ganjing TikTok Shop yang dilarang dan kini sudah resmi ditutup.

Pemerintah melarang dan atau menutup TikTok Shop tersebut dengan alasan, karena adanya masalah perizinan yang berhubungan dengan bisnis e-commerce. Kumparan.com, 06 Oktober 2023 mensitir bahwa Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Mengah (Menkop UMK) memberi alasan bahwa TikTok Shop ditutup karena tidak memiliki izin berdagang sebagai platform e-commerce yang sesuai dengan regulasi di Indonesia.

Dengan adanya penutupan TikTok Shop tersebut, terjadi pro kontra baik di kalangan pelaku bisnis e-commerce sendiri maupun di kalangan anak negeri ini selaku konsumennya.

Ada yang mempertanyakan mengapa pelaku bisnis online atau e-commerce lain tidak diberlakukan hal yang sama, dan berbagai pertanyaan yang mengemuka di sekitar penutupan TikTok Shop tersebut.

Terlepas dari itu semua, yang jelas bisnis online di negeri ini semakin marak dan akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan bisnis itu sendiri. Pada saat baru muncul-ya bisnis online dibidang transportasi, anak negeri ini hanya mengenal beberapa pelaku bisnis transportasi online saja, kini sudah bertambah dan akan terus bertambah.

Seiring dengan pertambahan pelaku bisnis transportasi online di negeri ini, tidak heran kalau persaingan antar mereka pun sudah semakin "sengit". 

Jika sebelumnya dalam memasarkan jasa transportasi, pelaku bisnisnya hanya melakukan promosi ala kadarnya, namun kini pelaku bisnisnya sudah mulai melakukan promosi dengan gencar, baik pemain lama maupun pendatang baru. Tidak heran, kalau di kalangan mereka terjadi "jor-joran" dalam melakoni bisnis yang satu ini.

Strategi yang Mereka Lakukan

Pemain lama atau pelaku bisnis transportasi yang sudah ada dan eksis, kini mulai memperbaiki pola pemasarannya dan mulai memperbaiki strategi promosinya. 

Pemain baru atau pelaku bisnis transportasi sebagai pendatang baru pun demikian, mereka tidak mau ketinggalan bahkan mereka justru lebih gencar dari yang sudah eksis tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline