Semakin maraknya penjual Hebel dipasaran membuat konsumen yang membeli batu bata merah sedikit peminatnya, namun tidak memutus semangat para pengusaha batu bata merah disekitar Desa Duwet, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Sampai saat ini kurang lebih ada 10 tempat usaha pembuatan batu bata merah atau masyarakat biasa menyebutnya dengan "Tobong Bata".
"Disekitar sini kalo saya amati memang masih banyak pelaku usaha batu bata merah, seperti saya sendiri mba sudah cukup lama menggeluti usaha pembuatan batu bata merah dan untuk omsetnya ya lumayan bisa buat muter lagi". Ungkap Sundadi Pemilik Usaha Batu Bata Merah (Minggu, 12/11/2023)
Menggeluti usaha pembuatan batu bata merah juga besar resiko kerugiannya karena jika saat musim penghujan tanah liat yang khusus untuk dijadikan bahan pembuatan bata merah tidak memenuhi juga tidak ada terik matahari untuk menjemur batu bata sebelum proses pembakaran tidak hanya itu saat musim kemarau yang berkepanjangan pun juga susah karena kehabisan stok air sehingga tidak bisa membuat adonan untuk batu batanya. Sehingga harga jual dari batu bata merah itu lumayan tinggi dibandingkan harga jual hebel. Akan tetapi, untuk kualitasnya batu bata merah lebih kuat dan kokoh dari segi kekuatan bangunan.
Menurut pekerja di salah satu sentra produksi batu bata merah mengungkapkan bahwasanya memang butuh waktu yang cukup lama agar bisa menghasilkan batu bata merah yang bagus kualitasnya.
"Memang peminat batu bata merah saat ini semakin berkurang, mungkin karena harganya yang lumayan sedikit mahal daripada hebel. Tapi saya jalankan usaha sampai saat ini karena masih ada juga orang yang minat menggunakan batu bata merah khususnya orang sekitar sinian mba jika ingin bangun rumah masih menggunakan batu bata merah dan sekarang contohnya saja pengusaha tempat makan atau tempat liburan yang mengambil tema kearifan lokal itu masih melirik untuk beli batu bata merah katanya biar menjadi ciri khas, jadi saya pintar-pintar untuk mencari pembeli ya itu srategi pemasaran juga" terang Sundadi.
Ia mengatakan walaupun sekarang masyarakat lebih memilih hebel tapi tetap menjalani sentra usaha pembutan batu bata merah dikarenakan percaya bahwa seperti orang yang ingun membuat rumah,pengusaha-pengusaha rumah makan atau tempat wisata juga banyak yang masih menggunakan batu bata merah karena kualitas bangunannya bagus ya walaupun harganya lebih mahal.
Tak hanya itu pembuatan batu bata merah juga termasuk keunikan masyarakat zaman dahulu dalam mencari nafkah,dengan melestarikan kebiasaan orang zaman dahulu agar tidak luntur keunikan budaya di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H