Halo teman-teman, kembali lagi bersama mimin. Kalian saat ini lagi pusing gak mikirin kerjaan? Sekarang banyak banget kriteria yang ditetapkan oleh pekerjaan untuk memiliki skill dan pengalaman bukan? Hmmm hal itu benar-benar sedikit menjengkelkan bukan? Karena banyak nih yang bingung "kok udah banyak kriteria aja nih yang diinginkan banyak pekerjaan saat ini sehingga membuat kami susah untuk mencari pekejaa".
Yap, itulah fakta saat ini yang kita temui diberbagai aplikasi pencari kerja, iklan lowongan kerja dan lain sebagainya. Kita yang diarahkan untuk fokus belajar, eh tiba-tiba diahlihkan juga untuk belajar organisasi sehingga membuat kita menjadi bingung mana yang harus diprioritaskan apakah harus belajar saja di kelas atau ikut organisasi. Namun ada sebagian orang yang mampu mengatur dirinya dalam mengikuti kegiatan organisasi dan belajar. Hmmm...kira-kira apa sih rahasianya?
Dari pandangan mimin ya, mereka yang bisa berorganisasi dan belajar dikelas itu adalah mereka yang mampu mengatur dan menempatkan diri dengan baik. Saat di kelas kamu hanya akan fokus dengan belajar dan menikmati suasana belajarmu dan turut aktif didalamnya tanpa meragukan dirimu. Salah dan benar itu adalah sistem belajar, tetapi tentunya didukung dengan tenaga pendidik yang mahir dibidangnya yang mana mampu mengarahkan pembelajaran dan mampu membuat pelajar mengkritisi diri dan sekitarnya.
Pembelajaran di kelas akan gagal apabila kita merendahkan diri sendiri, tidak fokus dengan pembelajaran dan diri serta tidak menikmati kegiatan belajar. Mimin tau kalau terlihat membosankan bukan belajar hanya dengan membaca buku? Yap itu kelihatannya aja tapi coba deh paksain dirimu untuk membaca hingga sepuluh halaman, baca-pahami dan resapi. Jika praktik itu sudah kamu lakukan maka belajar itu gak lagi membosankan, karena apa ada sesuatu yang kamu masukkan bagi otakmu yakni ilmu.
Selanjutnya pada organisasi, kegiatan ini berjalan dengan lebih dari satu orang. Organisasi ini tidak seperti didalam kelas yang menyuruh kamu harus belajar dengan buku namun lebih kepada menjalankan visi dan tujuan bersama dan sebagai latihan untuk berorganisasi di masyarakat. Yap, organisasi adalah bentuk lanjutan dari belajar di kelas yakni praktik. Kamu diajarkan untuk bagaimana cara belajar dikelas dan selanjutnya di organisasi kamu akan diajarkan cara untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dan lebih leluasa dalam belajar yakni antar manusia selain dari buku.
Dari kelas kamu diajarkan bagaimana cara belajar dengan mendapatkan ilmu melalui buku dan belajar dengan teman sekelas, diberi tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dengan batas waktu yang ditentukan, dihasruskan untuk mencapai nilai terbaik dan berpikir sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Organisasi menjadi bagian pembelajaran yang lebih luas dengan belajar melalui buku (secara pribadi) untuk kebutuhan diri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di organisai dan ilmu dari orang lain. Dengan adanya organisasi ini membantu pelajar untuk memahami ini merupakan bentuk contoh kumpulan dalam masyarakat yang saling belajar, bekerja dan mengusahakan tujuan organisasinya.
Dari semua penjelasan diatas dapat dilihat itu adalah alur pembelajaran yang kita alami disekolah. Namun tidak semua bisa menjalankan hal itu karena pola asuh dirumah yang tidak ajarkan seperti disekolah. Layaknya kamu dibesarkan disuatu tempat disitu pulalah semua asal pembelajaran dimulai. Apabila dirumah anak tidak mendapatkan pembelajaran yang seharusnya atau sesuai yang diajarkan dari sekolah maka apa yang diajarkan dari sekolah juga tidak akan melekat pada anak. Namun sebaliknya apabila ada dukungan dan perhatian serta bantuan dari orang tua dalam masa tumbuh berkembangnya dalam melaksanakan pendidikan maka anak pun akan merasa termotivasi untuk belajar dan mengikuti kegiatan sekolah dengan baik.
Masukan dan saran juga merupakan hal penting. Oleh karena itu perlunya orang tua memiliki bekal ilmu serta pengalaman yang baik agar anak-anak dapat diurus dengan baik dan anak-anak bisa mengetahui arah dan tujuan dan kedepannya yang perlu ia lakukan. Bila orang tua tidak memberi arahan atau pembelajaran kepada anak maka anak pun akan merasa bingung kemana arah tujuannya. Apabila orang tua hanya membebankan kepada sekolah untuk membantu anaknya belajar maka hal itu akan sia-sia belaka. Apabila orang tua hanya mengandalkan sekolah untuk memberi arahan dan saran kepada anak maka hal itu akan mental kepada anak.
Yap, dari dalam rumah dahulu, beri pengertian, arahan, tujuan serta dampak dan realita yang ada jika ia melakukan tindakan tersebut. Jika anak sudah memahami maka apa yang diarahkan dan ilmu yang diberikan akan diserap dengan baik oleh anak dan mereka juga akan melakukan tindakan yang diajarkan dari sekolah apabila terdapat tindakan serupa yang juga diterapkan di rumah.
Orang tua yang menyerahkan anknya untuk bersekolah saja atau fokus bersekolah inilah salah satu hal yang membuat kita hingga saat ini hanya belajar tanpa berorganisasi. Sehingga hanya ada pengetahuan namun tidak bisa mempraktikkannya. Skill dan pengetahuan tentu bisa didapatkan kapan dan dimana saja, oleh karena itu teman-teman sekalian bisa mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan di lembaga pendidikan seperti AR Learning Center atau di kelompok atau komunitas belajar lainnya. Teman-teman bisa memiliki skill yang ingin dikembangkan atau bisa mengikuti semua pelatihan yang ada. Tidak ada kata tertinggal, ayo sekarang teman-teman harus mulai untuk mengejar ketertinggalan yang ada. Jika kalian sudah mengejar semua itu sudah dipastikan kalian bisa diterima kerja. Segitu dari mimin ya, sukses selalu:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H