Halo..halo kembali lagi bersama mimin di sini. Pernah gak sih kalian merasa sedih karena ekspetasi yang tidak kesampaian? Kita akhirnya merasa kecewa dengan ekspetasi yang kita harapkan baik pada manusia, hewan, tanaman maupun benda mati. Dalam ekspetasi yang kita taruh kepada sesuatu hal, merupakan bentuk kebahagian kita yang kita taruh pada hal yang kita percayai. Dari rasa percaya timbulah harapan, dari harapan kita memberikan atau mempertaruhkan semua kebahagian kita kepada hal tersebut. Pertaruhan yang kamu berikan bisa kamu rasakan dan juga tidak bisa kamu rasakan. Kamu dapat merasakannya apabila kamu menggunakan pikiran dan hati secara bersamaan. Penggunaan hati dan pikiran adalah suatu kesadaran diri dalam mempertaruhkan kebahagiaanmu. Kesadaran ini berupa bentuk antisipasi diri atau perlindungan diri dari hal yang tidak pasti. Manusia dengan keinginannya adalah contoh hal yang tidak pasti, suatu keinginan yang awalnya menggebu-gebu akan suatu hal, tiba-tiba akan merasa sebaliknya. Oleh karenanya bagi mereka yang mengalami hal yang tidak menyenangkan atau tidak mencapai ekspetasi mereka, maka mereka tidak akan terlalu merasa kecewa. Hal ini terjadi karena pemberian kebahagian diri yang tidak penuh atau hanya sebagian saja. Adanya pembatasan ini membuat seseorang mampu mengontrol dirinya dengan baik. Ingatlah untuk bis amengontrol dirimu sendiri bukan orang lain yang mengontrolmu walaupun kamu merasa putus asa. Ingat untuk tidak menggantungkan hidupmu sepenuhnya pada hal yang tidak pasti. Semua dapat berubah maka tetaplah untuk bisa beradaptasi dengan segala yang berubah dan jagalah dirimu. Mau sebenci apapun kamu terhadap diri sendiri, ingatlah ada yang menyayangimu tanpa kamu sadari atau bahkan ada yang menunggumu di masa depan. Tetapi, sekali lagi jangan terlalu bergantung dan berekspetasi terhadap masa depan. Jalani, gunakan pikiran dan hati sehingga kebahagiaan datang seimbang dengan kemakmuran. Ingatlah untuk merasakan seesuatu dengan tidak secara berlebihan, karena suatu yang berlebihan bisa memberikan dampak yang fatal bagi diri sendiri. Ingatlah apabila kita diarahkan kepada suatu hal yang dijadikan sebagai motivasi untuk suatu hal, maka yang perlu dilakukan adalah mengetahui keuntungan dan kerugian yang akan dialami apabila menjalaninya, sehingga ketika hal yang tidak diinginkan terjadi kita sudah tau dan tidak kecewa. Tetapi agar benar-benar tidak kecewa kamu juga harus bisa menjalani kehidupan saat ini dengan lebih menghargai dirimu. Gunakanlah waktu yang ada untuk memberikan dirimu waktu luang dan kebahagiaan misalnya mencari angin dengan berjalan-jalan melihat alam yang indah. Namun, perlu diingat bahwa semua hoby yang kita inginkan terkadang tidak sejalan dengan apa yang kita alami, maka dari itu kita perlu mempertimbangkan hoby yang akan kita jalani untuk menikmati hari namun tetap bernilai dan memberi keuntungan bagi diri (sesuatu yang tidak membuatmu tertekan).
Bagi mereka yang mempertaruhkan kebahagiannya secara penuh kepada sesuatu, hal itu sama saja dengan mempertaruhkan hidupmu. Sehingga ketika sesuatu tidak berjalan semestinya maka kebanyakan pilihan adalah mengakhiri hidup. Ingatlah untuk tidak terlalu tergesa-gesa mempercayai sesuatu. Cari tahulah informasinya, keuntungan dan kerugiannya lalu kamu bisa mempertaruhkan kepercayaanmu namun ingat tidak secara penuh. Patulah untuk curiga agar kam bisa leih waspada.
Apabila kamu tidak bisa melaksanakan hobymu atau tidak tau apa hobymu, maka kamu bisa tersenyum. Senyum adalah obat manjur. Senyum dengan tulus ya, ingat senyummu dan lakukan seperti itu. Tentunya untuk bisa tersenyum kamu juga harus mengumpulkan memori bahagian misalnya kamu maraton nonton film sebelum hari ujian sehingga ketika kamu stress dan tidak ada jalan keluar, senyum menjadi obat untuk pikiran yang stress karena tidak mendapat jalan kelar akan suatu masalah. Tapi ingat, jangan memaksakan dirimu bila kamu tidak ingin tersenyum. Pada dasarnya orang yang tidak bisa tersenyum itu dikarenakan ia tidak memberikan dirinya istirahat. Ia terlalu terpaku untuk mengejar sesuatu hal tanpa mengistirahatkan pikiran, jiwa dan hatinya. Istiarahatlah, bukan hanya secara fisik namun juga jiwa, hati dan pikiran. Jiwa yang bahagia dan semangat adalah jiwa yang berjaya namun bila layu maka hidupmu juga akan menjadi sengsara. Hati yang rapuh adalah sumber dari sakit , pikiran , jiwa dan tubuh maka jagalah hatimu dengan menjaga kepercayaanmu, harga dirimu dan kebahagiaan dirimu. Untuk pikiran, pikirlah sewajarnya apa yang kamu tau pikirlah namun yang tidak kamu ketahui cari tahulah, namun apabila tidak bisa berpikri yang di luar jangkauanmu maka hentikanlah. Bersikaplah rendah hati, tenangkan dirimu dan iklahlaskan yang tidak bisa kamu pikirkan atau kamu dapatkan.
Jadi ingat ya untuk menjaga diri dan menghargai dirimu. Jalani hidupmu dengan penuh makna namun tetap bisa memberikan kebagaian bagi diri. Ingatlah pula kepercayaan dna kebahagiaanmu jangan kamu berikan kepada sesuatu yang tidak pasti, pastikanlah untuk menggunakan hati dna pikiran secara beriringan. Jangan pula berlebihan terhadap segala sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H