Lihat ke Halaman Asli

amialia sholeha

uin malang

It's Me

Diperbarui: 28 April 2021   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bismillah

Assalamualaikum teman semua.Hari ini aku akan menceritakan tentang diriku.yup ini adalah artikel biografi dari seorang Amialia Sholeha.

   Setiap manusia yang ada di dunia pasti memiliki perjalanan hidup dan ceritanya masing-masing.Perjalanan hidup tidaklah selalu mulus,akan ada beragam cobaan yang datang.Namun kesuksesan juga menanti dimasa depan jika kita mau mengejar dan mencarinya.Dan inilah cerita kehidupanku.

    Namaku Amialia Sholeha atau biasa dipanggil Ami.Lahir di salah satu rumah sakit yang berada di Jakarta Timur.Sekarang aku berkuliah di UIN malang. Aku anak kedua dari empat bersaudara.Kakak pertamaku laki-laki yang mengambil studi di UIN malang,adik perempuan ku duduk di kelas 5 sd dan adik laki-lakiku berumur 6 tahun.Aku dan kakakku hanya berjarak satu tahun dua minggu,kita mempunyai zodiak yang sama yaitu libra.

   Awalnya aku diberi nama Amalia oleh ayahku,namun karena salah ketik saat membuat akte kelahiran jadilah Amialia nama yang rada sulit diucapkan oleh orang-orang yang baru mengenalku.Namaku diambil dari bahasa arab yang artinya amal yang soleh.Orang tuaku berharap saat aku lahir agar menjadi perempuan yang solehah dan berguna bagi orang lain.

    Saat usiaku baru dua tahun,aku sempat tinggal di bandung bersama kakak dan ibuku selama 7 bulan,ayahku tetap tinggal di jakarta demi pekerjaan.Di bangku Taman Kanak-kanak aku pernah mengikuti lomba senam grup bersama teman-temanku yang lain,dan aku ditunjuk sebagai leader.Ya,kami mendapat juara pada perlombaan tersebut.Diusiaku yang sudah 6 tahun,aku masuk ke bangku sekolah dasar,tepatnya di SDN KDW 06 pg.Baru berselang beberapa bulan aku sekolah,Ibuku meninggal dunia karena sakit yang beliau derita dari lama.Ibuku adalah seorang yang pekerja keras,selalu berusaha membahagiakan anak-anaknya.Karena hal ini,aku pindah sekolah dan mengulang ke masa taman kanak-kanak di magetan jawa timur sekitar 2 bulan.Dan aku kembali ke jakarta lagi,namun tidak dengan kakakku yang menetap di desa.

     Aku kembali ke jakarta bersama ayahku tanpa figur seorang ibu.Akhirnya karena ayahku tidak bisa merawatku sendirian,aku tinggal bersama kakak dari almarhum ibuku di Cijantung hingga usiaku 9 tahun.Setiap hari libur,ayahku selalu mengajakku untuk pulang atau jalan-jalan.Aku merasakan bagaimana menjadi anak tunggal saat itu,semua keinginanku dikabulkan.Sampai suatu hari,ayahku tidak menjemputku,dan ternyata ayahku sedang pergi untuk mencari pengganti ibu.

   Akupun berpindah sekolah kembali ke sekolah lama ku saat aku di kelas 3 sekolah dasar.Aku sedikit telat satu tahun sekolah dari teman-teman sebayaku karena berpindah-pindah sekolah itu.Aku senang karena sudah mempunyai ibu baru baru sayang denganku dan ayahku.Disekolahku ini,aku merasa bisa mengembangkan kemampuanku dan terbukti aku selalu masuk 3 besar juara kelas.Kelas 4 sd,aku mengikuti lomba cerdas cermat bersama dua temanku lainnya,dan mendapatkan juara 2.Tak lama,aku mengikuti lomba atletik yang diadakan oleh kecamatan,aku mendapatkan posisi ketiga bersama teman-temanku.Aku juga aktif dalam ekstrakulikuler qasidah,walaupun aku memainkan alat yang lebih besar dari wajahku namun semangatku dalam memulku alatnya sangat kencang.Setiap ada acara keislaman,kami selalu tampil.Aku termasuk orang yang mudah bersosialisasi,aku juga dekat dengan beberapa guru hingga aku di cap murid kesayangan.Menurutku,dekat dengan guru itu ada manfaatnya juga,kita bisa bertanya dan berdiskusi langsung tanpa takut.

   Pada suatu acara di sekolah dasar,ternyata diadakan cerdas cermat antar kelas dan tingkatan.Aku ditunjuk bersama dua orang temanku untuk mmewakili kelas ku dan bersaing sehat dengat kelas lain.Kali ini kami mendapatkan juara 2.Kami tidak sedih,justru kami bangga karena bisa menunjukkan ke orang lain bahwa kita bisa dan mampu bersaing.Juara 2 itu bukan berarti kalah,dan kalah itu bukan berarti kita gagal.Kita hanya harus menambah dan mengejar terus apa kemampuan yang kita bisa.

   Hari mendekati ujian nasional kita gunakan untuk bermaaf-maafan kepada semua guru dan teman-teman.Semua orang pastilah mempunyai salah dan dosa,jika kita masih bisa meminta maaf dan memaafkan orang maka hidup kita akan berkah dan selalu bahagia.Selesai Ujian Nasional,hasilnya pun keluar.Aku menapatkan nilai yang cukup memuaskan,10 besar diangkatanku.

   Aku mendaftar di salah satu smp favorit daerah cibubur,jakarta timur.Hari pertama masuk menjadi siswi Smp,aku merasa takut karena jumlah siswa yang lebih banyak dan dari berbagai daerah.Takut akan saingan yang semakin banyak.Semua itu hanya ketakutanku,walau di kelas aku hanya bisa mencapai 15 besar yang berbeda jauh saat aku sd.Aku masih bisa mengmbangkan kemampuanku di bidang non akademik dan aku juga mengikuti organisasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline