Lihat ke Halaman Asli

amialia sholeha

uin malang

My Parent is My Teacher

Diperbarui: 26 Maret 2021   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Selamat pagi!!!

Di pagi hari yang cerah ini,alhamdulillah Allah masih memberi kita kenikmatan untuk menghirup udara segar.Aku ingin membahas tentang judul aku nih "My Parent is My Teacher", kalau kalian sudah baca artikel aku sebelumnya,pasti kalian paham deh maksud artikel ku satu ini.Boleh dong baca artikel ku sebelumnya terlebih dahulu.

Orang tua adalah seseorang yang melahirkan kita dan memiliki peran sangat penting dalam hidup kit.Merekalah yang membesarkan kita dan memberikan apa arti kehidupan.Dan Guru adalah seseorang yang mendidik dan mengajar kita tentang pendidikan di sekolah dari taman kanak-kanak sampai di universitas.Orang tua dan Guru sama-sama memiliki peran penting dalam hidup kita dan merekalah salah satu dan alasan kita sukses kelak dimasa depan.

Yups,Ayah Ibuku adalah seorang guru yang mengajar di tingkatan dan sekolah yang berbeda.Guru yang notabene adalah orang tua tidak hanya mengajar di sekolah,tetapi menjari kita juga tentang kehidupan di rumah.Walaupun kita kecil hanya diajarkan menggambar dan mewarnai serta bernyanyi itu semua ada makna dan manfaatnya untuk mengasah dan mengembangkan kecerdasan otak pada anak.

Ayahku dan ibuku selalu bekerja setiap harinya,dari pagi hingga sore hari namun terkadang ayahku sampai tengah malam di kampus.Ada raut wajah capek dimuka mereka saat pulang kerja tapi seketika berubah saat melihat anaknya tersenyum dan tertidur lelap.Setiap berangkat untuk bekerja,ibu dan ayahku tak lupa pamit kepada anak-anaknya.Kami selalu mendoakan semoga baik-baik diperjalanan.

Aku dan Kakakku pernah ikut dengan ibuku ke sekolah tempat ia mengajar,seingatku ibuku selalu bercengkrama dengan guru-guru lain yang ada disana dan ibuku juga sangat ramah kepada anak muridnya sst... ibuku ternyata termasuk guru favorit di sekolahnya.Kami berangkat dan pulang menggunakan kedaraan umum di jakarta dan itu sangat jauh dari rumahku.Kata Ibuku,Mengajar,Mendidik dan Mencari Ilmu tidak memandang jauhnya perjalanan tapi lihatlah seberapa jauh kamu mencarinya.Dengan kata-kata itu,aku jadi tidak pernah takut untuk mencari ilmu sejauh mungkin,ditempat yang kita tidak duga,kita juga bisa mendapatkan ilmu.

Aku pernah mengikuti lomba senam saat sekolah dasar dan aku ditunjuk sebagai pemimpin barisan.Setelah kami tampil dan pengumuman,kami tidak beruntung,ya kami kalah.Sontak aku menangis,dan ayahku yang menjemputku langsung menghampiriku dan bertanya mengapa aku menangis.Ayahku menjelaskan bahwa kalah itu wajar,kamu bisa mengikuti perlombaan itu saja ayah sudah bangga,masih ada banyak kesempatan menunggu dimasa depan.Dengar hal itu,aku pun tersenyum sambil melihat ayahku.

Dan hingga suatu hari,ayahku berjuang menfkahi anak-anaknya sendirian.Semenjak saat itu,aku benar-benar merasakan perjuangan ayahku yang merawat dan membersarkan kami sendirian sebagai seorang ayah dan pengajar.Aku mengerti mengapa guru disekolah sangat ingin anak yang diajarnya berguna dan sukses,karena mereka juga mempunyai anak yang sama-sama mencari ilmu disekolah.Melihat anak-anaknya berangkat kesekolah dan pulang dengan hati yang gembira.

Suatu hari,aku mendapatkan nilai jelek,ini pertama kalinya aku mendapatkannya.Dan ayahku melihatnya dan ayahku berkata "Menurut ayah,nilai yang hanya ditulis dengan pulpen itu tidaklah penting dimasa depan,yang terpenting adalah bagaimana kamu membagi dan menggunakan ilmu yang kamu dapatkan dimasa depan dengan baik.Karena tidak semua orang sukses berawal dari nilai yang baik"

Banyak sekali pelajaran yang kita dapat dirumah dari orangtua dan orang terdekat kita.Guru dan Orangtua haruslah kita hormati dan patuhi,merekalah yang mendorong kita dari jauh untuk sukses dan menjadi orang berhasil.

Sekian dan saya minta maaf apabila ada kesalahan pada ketikan.Dan terimakasih sudah menyempatkan membaca artikel ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline