Lihat ke Halaman Asli

Ami Rizkiana

mahasiswi STAIN Mandailing Natal

Keutamaan Taubat di Bulan Suci Ramadhan

Diperbarui: 15 April 2023   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan ramadhan adalah bulan yang suci. Pada bulan ramadhan, seluruh umat islam serentak melaksanakan suatu ibadah yang dinamakan ibadah puasa. Dan pada bulan ramadhan ini juga, umat islam akan melaksanakan shalat Tarawih, yang dilakukan setelah shalat  isya, yang memiliki jumlah rakaat 11-23 rakaat.

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh kebaikan, karena pada bulan ramadhan ini ibadah seorang hamba akan dilipat gandakan pahala ibadahnya oleh Allah SWT. Dibulan yang penuh kebaiklan ini, seorang hamba yang puasa sehari di bulan suci ramdhan akan lebih baik atau lebih afdol dibandingkan dengan puasa seratus hari lainnya. Dan apabila seorang hamba membaca Al-Qur'an pada bulan suci Ramadhan, pahala kebaikannya akan dilipatkan 100 kali lipat lebih baik dibandingkan dengan membaca Al-Qur'an pada hari lainnya. Begitu juga dengan ibadah shalat, apabila seorang hamba melaksanakan shalat di bulan yang penuh dengan kebaikan ini, maka Allah SWT akan melipat gandakan pahala ibadah dari seorang hamba tersebut.

Puasa dibulan Ramadhan bisa menjadi banteng atau perisai bagi umat muslim agar terhindar dari kejahatan atau maksiat. Karena dengan kita berpuasa, otomatis kita akan berusaha untuk meningkatkan ibadah kita, agar kita memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. sebagai contoh, di hari biasa kita tidak rutin melaksanakan shalat-shalat sunnah, jadi ketika kita melaksanakan puasa di bulan suci Ramdhan, kita akan berusahan melaksanakan shalat sunnah seperti shalat duha, shalat rawatib, shalat terawih, agar kita memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan kepuasan hati ketika kita berpuasa.

Selain untuk menambah pahala, puasa dibulan Ramadhan juga akan membuat kita senantiasa berusaha dan menahan diri agar kita tidak melakukan maksiat. Jadi, selain ladang pahala, puasa di bulan Ramadhan juga bisa menjadi banteng untuk kita agar menahan diri dari keburukan. Sebagai contoh, ketika dihari biasa kita sering marah-marah, emosi, berkata kasar, dan lain sebagainya. Maka, ketika kita puasa di bulan suci Ramadhan, hal- hal negatif yang biasa kita lakukan di hari lainnya, kita akan berusaha menahannya ketika kita sedang puasa. Hal itu disebabkan, karena jika kita melakukan hal-hal negatif tersebut ketika puasa, maka pahala ibadah puasa kita akan berkurang, dan kita hanya memperoleh lelah, haus dan dahaga saja, tanpa memperoleh pahala dari puasa kita tersebut.

Seorang pendosa atau ahli maksiat memiliki peluang yang besar untuk melaksanakan taubat di bulan suci Ramadhan. Seorang hamba tidak pernah luput dari kesalahan atau dosa. Ketika seorang hamba melakukan dosa sebesar apapun, ampunan Allah SWT lebih besar dari dosa hamba tersebut. Allah SWT mengampuni setiap dosa hamba, kecuali dosa besar yaitu syirik. Karena ketika seorang hamba syirik (menduakan Allah SWT dan tidak meyakini Allah SWT sebagai tuhan yang maha kuasa dan maha pencipta), Allah SWT tidak akan memberikan ampunan kepada hamba tersebut, kecuali hamba tersebut melakukan taubat yang tulus dan ikhals karena merasa bersalah dengan hal yang dilakukannya tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang memiliki Asma Al-Gaffar yang artinya adalah maha pengampun.

Selain maha kuasa dan maha pencipta, Allah SWT adalah tuhan yang memiliki asmaul husna sebanyak 99, dan diantaranya ialah maha pengampun. Jadi kita sebagai umat muslim seharusnya memiliki rasa bangga, karena memeluk agama islam, di agama islam seorang hamba memang diberikan beberapa kewajiban diantaranya melaksanakan shalat 5 waktu, melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan, membayar zakat, dan melaksanakan haji bagi orang yang mampu. Kewajiban-kewajiban tersebut, apabila tidak dilaksanakan maka kita akan berdosa. Akan tetapi jika seorang hamba tidak melaksanakan kewajibannya tersebut, dan dia merasa bersalah karena telah meninggalkan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT, kemudian dia bertaubat dengan sungguh-sungguh karena telah melakukan maksiat dan meninggalkan kewajibannya, maka atas izin Allah SWT, hamba tersebut akan diampuni dosa-dosanya.

Allah SWT menjadikan agama islam sebagai agama yang indah. Karena didalam agama islam terdapat beberapa keringanan. Sebagai contoh, apabila seorang hamba tidak bisa melasanakan ibadah shalat dengan berdiri sebagaimana yang dianjurkan, maka hamba tersbut bisa melaksanakan shalat dengan cara duduk, apabila tidak sanggup untuk duduk, maka diperbolehkan baginya, untuk shalat dengan keadaan telentang. Hal itu merupakan salah satu bukti bahwa islam itu indah dan islam itu tidak pernah memberatkan seorang hamba dalam pelaksanaan ibadah. Jadi kita sebgai seorang muslim, tidak sepatutunya untuk selalu membuat alasan agar kita tidak melaksanakan ibadah dan kewajiban kita tersebut sebagai hamba Allah SWT.

Seorang pendosa akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT apabila dia melakukan taubat yang sebenar-benar taubat, atau yang disebut dengan Taubatan Nasuhah. Bahkan Allah SWT lebih mencintai seorang pendosa dan seorang hamba yang senantiasa melakukan dosa besar tetapi dia bertaubat dan meminta ampunan dari Allah SWT dengan tulus, ikhlas, dan ridha, dibandingkan dengan  seorang hamba yang ahli ibadah tetapi dia memiliki sifat sombong dan riya, dan dia merasa bahwa dirinya lebih baik dari siapapun karena ibadahnya tersebut.

Untuk ummat muslim, kita memiliki peluang yang besar untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT. karena ketika kita menyadari kesalahan dan dosa kita, maka Allah SWT akan mencintai kita sebagai hamba yang suci dari dosa dan dia akan senantiasa mengarahkan kita kepada jalan yang benar.  Untuk itu kita sebagai muslim seharusnya tidak pernah  bosan, dalam memohon ampun atau bertaubat kepada Allah SWT.

Selain bulan yang suci, bulan yang penuh dengan berkah, bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan ampunan. Kita sebagai muslim memang seharusnya tidak pernah bosan untuk senantiasa bertaubat kapan pun dan dimanapun. Akan tetapi, taubat yang dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan memiliki keutamaan, dan kita sangat dianjurkan untuk senantiasa melakukan taubat pada bulan yang penuh dengan ampunan ini, yaitu bulan suci Ramadhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline