Kata Amha kuambil sebagai sebuah singkatan dari nama panjangku. Sedangkan tambahan kata "isme" di belakang namaku sebagai sebuah faham atau ide-ide yang nantinya akan aku hasilkan atau aku buahkan dari pemikiran-pemikiranku, sehingga dapat diikuti dan dijadikan bahan pegangan oleh orang banyak.Tentu pemikian yang dimaksudkan, seseuatu hal yang positif, bukan negatif ya. Biar jadi amal jariah serta pahala berkepanjangan sepanjang masa. Siapa yang tidak ingin akan hal yang demikian?
Mengenai kata Amhaisme ini, (secara pribadi) sering coba mengetiknya di mesin pencari atau Google, hasilnya nihil. Malah mesin pencari tersebut mengalihkannya dengan kata "Ateisme". Dengan demikian akihrnya aku berkesimpulan bahwa nama ini belum familiar atau terkenal di google. Oleh karenanya, maka nama ini resmi aku gunakan sebagai sebuah nama 'beken' (kalau kata orang Jakarta) di dunia maya. Karena belum ada, terus supaya lebih familiar dan lagi agar bisa jadi terkenal.
Mudah-mudahan, dengan tulisan singkat terkait kata ahmaisme ini dapat membantu mempermudah mesin pencari google untuk menemukannya. Syukur-syukur semakin terkenal dan banyak orang yang membaca, mengakses, dan membuka blog sederhana ini.
Tak hanya itu, blog sederhana ini diproyeksikan untuk kebutuhan jangka panjang. Dapat digunakan sebagai sarana dakwah, menebar kebaikan, ajakan berbuat baik, bersiskusi, tanya-jawab, atau mencari ide-ide terbaru yang sekiranya bisa dijadikan acuan. Harapannya sih seperti itu, tetapi semoga harapan yang super banyak ini bisa dijalankan dengan mudah serta dijauhkan dari sifat-sifat yang mampu merusaknya. Doakan semoga istiqamah dan doakan pula, agar penulis bisa terus menjadi orang yang baik.
Penulis menyadari betul bahwa kebutuhan dan latihan dalam dunia kepenulisan harus terus diasah, didawamkan dan dibiasakan. Dengan adanya semangat ini, gaya dan kekhasan penulisan yang kita miliki akan terus terjaga, bahkan bisa semakin tajam. Ibarat pisau, akan semakin tajam bila terus-terus diasah. Blog amhaisme ini, sejatinya sebagai sarana penulis untuk bisa dan terus "mengasah" konsitensi dalam menulis.
Sadar atau tidak sadar, kebiasaan yang tidak disertai dengan semangat juang untuk menjaganya, akan terkalahkan oleh kejahatan yang dinamai "kemalasan". Tak ada yang mampu mengalahkan musuh yang satu ini; kecuali diri sendiri dan ambisi untuk terus maju.
Jika ditanya, "Apakah sukses itu..?" Tentu jawaban yang akan kuberikan adalah "Sukses, manakala Aku bisa menuliskan semua hal yang kuinginkan dengan penuh perasaan dan penghayatan tanpa peduli semua yang ada diluar sana". Pesan Ali ra. kepada Hasan dan Husen "Kekayaan yang paling berharga adalah akal.." Oleh karenanya, mari gunakan akal sebagaimana alquran menyebutnya dengan afala ta'qilun...
Adapun kata Amhalogi secara tidak sadar kutemukan ketika mendengar ulasan tentang kata logos. Amha dan logos, maka jadilah amhalogi.
Sedangkan kata Kak Amha, merupakan sebuah panggilan yang senantiasa anak-anak di saungABC teriakkan. Misalnya: "Kak Amha, hari ini les enggak?...
Salam hangat dari Amha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H