Lihat ke Halaman Asli

Ameylia Adzkya

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Uin Sunan Kalijaga (23107030121)

Cinderella Complex, Mengetahui Ketakutan terhadap Kemandirian dan Faktor Penyebabnya

Diperbarui: 1 Juni 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tentu sudah tidak asing dengan dongeng cerita Cinderella, yang sudah menjadi cerita klasik dari generasi ke generasi. Namun dibalik kisah dongeng Cinderella ini terdapat fenomena psikologis yang lebih dalam, biasanya fenomena tersebut lebih dikenal dengan "Cinderella complex". Cinderella complex ini pertama kali dipopulerkan oleh Colotte Dowling, ia adalah seorang terapis yang bersal dari New York, yaitu memlalui bukunya yang berjudul "The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence". Nama Cinderella complex diambil dari karakter utama pada cerita Cinderella, yang dimana karakter utama menggambarkan seorang Wanita muda yang terjebak dalam kondisi hidup sulit, kemudian ia diselamatkan oleh seorang pangeran yang tampan.

Cinderella complex atau sindrom Cinderella ini lebih merujuk pada pola perilaku ataupun pola piker seseorang, terutama pada Wanita yang mengandalkan seorang pria ataupun pasangan untuk merasa Bahagia, aman, dan berharga. Biasanya seorang Wanita dengan sindrom ini lebih cenderung memiliki rasa takut untuk mandiri dan selalu ingin pada zona nyaman. Namun, Cinderella complex ini tidak tergolong gangguan mental. Istilah tersebut digunakan untuk menggabarkan pola perilaku yang didorong oleh kebiasaan.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Cinderella complex

  • Pola asuh orangtua yang berlebihan 

Orangtua cenderung mendidik anaknya tidak diajarkan untuk hidup mandiri. Kebiasaan memanjakan anak terutama pada anak Perempuan, akan mempunyai dampak yang buruk. Yaitu, sulit untuk menerima realita pada kehidupan. Sehingga anak Perempuan yang akan tumbuh dewasa ia cenderung sulit untuk mengambil Keputusan, ia cenderung untuk menunggu dibandingkan dengan inisiatif pada hal apapun, selalu bergantung pada kehidupan orang tua maupun orang lain, dan susah menjalani kehidupan sendiri atau independent.

  • Kekurangan pengalaman dalam hidup

pengalam hidup yang terbatas, dapat menjadi salah satu penyebab sindrom Cinderella. Pengalaman tersebut tidak memberikan kesempatan bagi individu untuk lebih mengembangkan kemandirian serta lebih memahami kemampuan diri sendiri dala mengatasi tantangan hidup.

  • Kurangnya Pendidikan dan kesempat

kurangnya pendidikan dan kesempatan juga menjadi salah satu faktor penyebab Cinderella complex. Kurangnya akses Pendidikan serta kesempatan untuk dapat berkembang secara baik, namun dapat membuat seorang Wanita merasa kekurangan atupun tidak layak untuk menjadi lebih mandiri, sehingga cenderung untuk mencari pelindungan kepada orang lain.

Banyak sekali cara untuk mencegah terjadinya Cinderella complex, namun memerlukan beberapa cara untuk mencegahnya seperti melibatkan peran keluarga, pendidkan, edukasi dan pemberdayaan, mendorong kemandirian setiap individu, serta membangun kepercayaan diri. Dengan menerapkan hal tersebut, kita dapat mencegah ataupun dapat membantu serta mengatasi Cinderella complex ini, sehingga seorang Wanita, dapat berkembang secara baik serta menjadi individu yang lebih percaya diri dan menjadi individu yang lebih mandiri dalam bebagai aspek kehidupan individu masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline