Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Bangun Kedekatan Guru dan Murid: Pembelajaran dari Film "Cars 3"

Diperbarui: 15 April 2020   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sebuah pembelajaran memang bisa didapatkan dari mana saja. Dari pengalaman, bacaan, lingkungan, teman, bahkan tontonan pun bisa menjadi pembelajaran. Tontonan yang berkualitas dapat menjadi sebuah pembelajaran yang selalu membekas bagi seseorang. Kualitas di sini tidak hanya sebatas apa yang dinilai banyak orang sebagai berkualitas. Banyak tontonan yang dianggap remeh, justru memiliki kualitas tinggi dari segi isi dan sarat akan makna.

Tontonan seperti film animasi masih dianggap sebagai tontonan kekanak-kanakan dan kurang berkualitas. Padahal, film animasi dapat menjadi pembelajaran tidak hanya bagi anak kecil, tetapi bagi orang dewasa juga. Walaupun film animasi memang secara nampak adalah sebuah fantasi, tetapi hak itu dapat membangkitkan imajinasi dan menambah kepekaan dalam berpikir. 

Film animasi dengan tokoh mobil seperti Cars 3 misalnya, sangat fantasi dan terkesan bahwa itu tontonan untuk anak kecil yang mana tidak berfaedah jika ditonton. Padahal, banyak sekali pembelajaran yang dapat dipetik dari film Cars 3.

Film Cars 3 (2017) adalah lanjutan dari film Cars (2006) dan Cars 2 (2011). Film ini bercerita tentang Lightning McQueen yang dirasa sudah tua dan pantas untuk pensiun dari dunia balap. Dia kalah dari mobil yang lebih muda dan berteknologi tinggi bernama Storm pada suatu balapan. Dia merasa butuh latihan berteknologi mutakhir yang sama dengan Storm yang bernama simulator. 

Rusteze sebagai sponsor McQueen, yang sebelumnya sudah dibeli oleh milyuner bernama Sterling, berhasil mengabulkan permintaan McQueen. McQueen akhirnya mendapatkan pelatihan dan alat-alat modern dengan dilatih oleh seorang pelatih bernama Cruz Ramirez.

McQueen yang sudah berumur memang tidak cocok dengan pelatihan modern dan malah merusak simulator yang berharga sangat mahal. Sterling yang merasa kecewa karena McQueen yang tidak mengalami perkembangan mencoba menggantikan McQueen pada balapan berikutnya. Akan tetapi, McQueen berhasil meyakinkan Sterling untuk tetap memasangnya sebagai pembalap pada balapan berikutnya dengan membuat perjanjian yang bisa mengakhiri karir balapnya. McQueen akhirnya kembali menjalani latihan di pantai dengan metode lama dengan ditemani Ramirez.

Kemudian McQueen dan Ramirez ikut balapan kotor di Thunder Hollow, tetapi di sana malah Ramirez yang menjadi juara. McQueen pun marah dan merasa Ramirez tidak mampu melatihnya. Namun, mereka kembali berbaikan dan bersama-sama menuju tempat bernama Thomasville untuk bertemu dengan Smokey yang pernah menjadi mentor Hudson Hornet. Di sana, Smokey melatih mereka dengan cara yang berbeda. 

Namun, lagi-lagi McQueen belum berkembang sampai waktu balapan tiba. McQueen akhirnya tetap balapan dengan kondisi kecepatan yang sama saat sebelum latihan. Di tengah balapan, McQueen meminta Ramirez untuk menggantikannya dengan menggunakan nomor yang sama. McQueen kemudian menjadi mentor dari Ramirez. Tanpa diduga, Ramirez dan McQueen memenangkan balapan itu.

Yang berkesan dari film ini adalah hubungan antara McQueen dan Ramirez. Awalnya Ramirez yang menjadi pelatih McQueen, dan di akhir malah McQueen menjadi pelatih dan guru bagi Ramirez dan mengantarkannya memenangkan balapan. Film ini mengajarkan bahwa seorang guru harus dekat dengan muridnya. Guru tidak hanya mengajarkan ilmu pada umumnya, tetapi guru harus mampu menjadi fasilitator, motivator, dan juga partner bagi muridnya. Untuk itulah, guru perlu memahami karakter dari muridnya.

Dalam film, McQueen mampu menjadi fasilitator bagi Ramirez. Sebenarnya Ramirez yang awalnya menjadi fasilitator karena pelatih dari McQueen. Namun, peran di sini berbalik ketika Ramirez justru belajar banyak dari McQueen ketika bersama McQueen yang terus berusaha meningkatkan performa balapnya. Banyak sekali hal-hal yang dipelajari Ramirez ketika di Thomasville, mulai keluar dari kerumunan traktor sampai dengan menyusuri hutan saat gelap malam tanpa penerangan lampu.

McQueen juga mampu menjadi motivator bagi Ramirez. Hal itu nampak ketika balapan di mana Ramirez sering merasa minder karena itu adalah kali pertama ia balapan. McQueen mampu memotivasi Ramirez mengeluarkan kekuatannya dan menerapkan apa yang sudah dipelajarinya. McQueen juga mampu membangkitkan semangat Ramirez ketika diolok-olok Storm. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline