Lihat ke Halaman Asli

Amerinny TriRezeki

Panggil Rinny. Pernah mengajar taman kanak-kanak. Menulis di blog, buku antalogi, media online

Membuka Pintu Hati: Ajak Anak Ungkapkan Perasaannya

Diperbarui: 20 Januari 2025   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu memeluk anaknya/id.pinterest.com

Anak-anak, dengan dunia imajinasi mereka yang luas, seringkali memiliki perasaan yang kompleks dan mendalam. Namun, terkadang mereka kesulitan untuk mengungkapkan perasaan tersebut dengan kata-kata. Sebagai orang tua atau pengasuh, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mengeksplorasi dan berbagi emosi mereka. Seperti sedih, takut, jijik, jengkel dan lainnya. Anak biasanya belajar memahami perasaannya, mengamati dan tidak nyamanan. Seringkali orang tua tidak mengerti tentang emosi dan tangisan anak. Sehingga anak jadi tidak bisa mengontrol emosi dengan baik, mengenali emosi, tidak membuat kesalahan dalam mengungkapkannya. Kadang kita mendengar kata " kursinya yang nakal, buat Dede tersandung ini sudah mama pukuli" Anak laki-laki tidak boleh menangis. Kadang saat saat kita mengungkapkan perasaan orang tua malah bereaksi negatif menganggap bahwa perasaan kita tidak penting, berlebihan, tidak penting, sering kali juga membiarkan anak menemukan solusinya sendiri tanpa bimbingan bahkan memarahi membuat anak menjadi takut untuk mengungkapkan perasaannya. Sebaiknya orang tua mencontohkan kepada anak tentang cara mengelola emosi. Memberi kenyamanan pada anak. Mungkin saja cara didik orang tua mereka berbeda, mereka tidak dibiasakan mengungkapkan perasaannya. Itu yang saya rasakan sewaktu kecil. 

Mengapa Penting Bagi Anak untuk Mengungkapkan Perasaan?

Mengungkapkan perasaan memiliki banyak manfaat bagi perkembangan emosional anak, di antaranya:

Meningkatkan kesejahteraan emosional: Dengan mengungkapkan perasaan, anak-anak dapat melepaskan ketegangan dan mengurangi risiko mengalami masalah emosional seperti kecemasan atau depresi.

Memperkuat hubungan: Ketika anak merasa aman untuk berbagi perasaan, ikatan antara anak dan orang tua akan menjadi lebih kuat.

Meningkatkan kemampuan komunikasi: Sejak dini, anak-anak belajar bagaimana mengekspresikan diri dengan cara yang sehat dan efektif.

Membantu dalam pemecahan masalah: Memahami perasaan mereka sendiri dapat membantu anak menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Dalam mengungkapkan perasaan anak harus pintar mengelola emosi 

Bagaimana Cara Membantu Anak Mengungkapkan Perasaan?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membantu anak mengungkapkan perasaan mereka:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline