Di era yang penuh tantangan ini, muncul istilah baru untuk menggambarkan karakter generasi muda: Generasi Guava. Sebuah sebutan yang berusaha mematahkan stigma "Generasi Stroberi," yang kerap dilekatkan pada Gen Z. Dilansir dari Indonesiasatu.co.id karena keadaan ekonomi hasil kerja keras generasi Y yang mapan, fasilitas dan informasi mudah didapatkan, dipaparkan dengan kenyamanan, perangkat-perangkat teknologi, media sosial, terbiasa dengan internet, jarang mendapatkan tantangan hidup seperti generasi sebelumnya. Dari berbagai cerita yang saya simak di media sosial, melalui tulisan-tulisan mereka mengatakan bahwa mereka adalah generasi tangguh, memiliki banyak gagasan.
Sebelumnya ada generasi milenial gen Y sisanya generasi X , gen Y lahir sekitar tahun 1981-1996 dengan usia tertua sekitar 43 tahun, sementara gen z lahir antara tahun 2013 hingga 2025. Yang dekat dengan perangkat teknologi seperti AI ( kecerdasan buatan, Artificial intelligence). Bahkan realitas virtual atau VR. Pertumbuhan mereka dipengaruhi pada keadaan pandemi covid 19. Dilansir juga dari radarlampung.disway.id menurut Renald Kasali dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation bahwa sebenarnya generasi strawberry juga generasi yang penuh dengan ide-ide kreatif. Walaupun dikenal dengan generasi yang tidak mudah survive, mudah sakit hati.
Sebutan Generasi Stroberi, meskipun populer, sering kali memiliki konotasi negatif---mencerminkan generasi yang manja, mudah rapuh, dan sulit menghadapi tekanan. Namun, sebutan itu kini banyak ditolak oleh Gen Z yang justru ingin menunjukkan sisi lain dari diri mereka: tangguh, tahan banting, dan siap menghadapi dinamika zaman.
Istilah "Generasi Guava" tidak memiliki makna yang baku atau universal, sehingga interpretasinya dapat berbeda tergantung pada konteks. Namun, jika Anda ingin, istilah ini bisa digunakan untuk menggambarkan karakteristik atau identitas tertentu dari sekelompok orang, mirip dengan istilah generasi lainnya seperti "Generasi X," "Milenial," atau "Generasi Z."
Mengapa Guava?
Guava, atau jambu biji, dikenal sebagai buah yang memiliki banyak keunggulan. Kulitnya keras, isinya padat, dan kaya manfaat. Tidak seperti stroberi yang rentan memar dan cepat rusak jika tidak diperlakukan dengan hati-hati, guava mampu bertahan di berbagai kondisi, bahkan dalam lingkungan yang menantang. Filosofi ini merepresentasikan semangat Gen Z yang berani, adaptif, dan mampu menghadapi berbagai tekanan kehidupan modern.
Generasi Guava dalam Kehidupan Sehari-hari
Gen Z yang disebut sebagai Generasi Guava memiliki sejumlah karakteristik unik:
Tangguh dalam Menghadapi Krisis
Pandemi, ketidakpastian ekonomi, hingga perubahan sosial yang cepat menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh Gen Z. Namun, mereka mampu beradaptasi dan mencari solusi kreatif.