Lihat ke Halaman Asli

Amerinny TriRezeki

Panggil Rinny. Pernah mengajar taman kanak-kanak. Menulis di blog, buku antalogi, media online

JOMO Gaya Hidup Mengajarkan Bahagia Tanpa Ikut-ikutan

Diperbarui: 26 November 2024   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Orang membaca buku/Paola (Paolita) Merrill on Instagram)

Pernahkah Anda merasa lelah mengikuti tren yang seolah tak ada habisnya? Atau merasa cemas karena tidak bisa hadir di sebuah acara yang ramai dibicarakan di media sosial? Jika iya, mungkin inilah saatnya Anda mengenal JOMO atau Joy of Missing Out, sebuah tren gaya hidup yang semakin relevan di era serba cepat seperti sekarang.

Apa Itu JOMO?

JOMO adalah kebalikan dari FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut ketinggalan hal-hal yang sedang populer. Dalam JOMO, kita diajak untuk menerima kenyataan bahwa kita tidak perlu selalu hadir di segala kesempatan atau mengikuti setiap tren yang ada. Alih-alih cemas, JOMO mengajarkan kita untuk menemukan kebahagiaan dalam menikmati apa yang kita miliki sekarang, tanpa perlu membandingkan hidup kita dengan orang lain. 

Konsep ini sangat menarik, terutama di tengah tekanan sosial media yang seringkali membuat kita merasa kurang. Saat orang lain membagikan foto liburan, pencapaian, atau aktivitas mereka, mudah sekali muncul perasaan bahwa kita tertinggal. Dengan JOMO, Anda belajar untuk tidak peduli pada semua itu dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting untuk diri Anda.

Dilansir dari positivepsichology.com JOMO atau Joy of Missing Out, adalah melepaskan diri dari rasa takut tertinggal dari trend di media, belajar menghargai kedamaian, menikmati apa yang ada pada dirinya sehingga tidak memerlukan lagi untuk mengetahui tentang sesuatu. Dalton 2019.

Mengapa JOMO Penting di Era Digital?

Di zaman digital seperti sekarang, informasi dan tren bergerak sangat cepat. Media sosial, yang awalnya hanya bertujuan untuk menghubungkan, kini berubah menjadi panggung kompetisi tak kasat mata. Tanpa sadar, kita merasa tertekan untuk tampil "sempurna" dan selalu mengikuti perkembangan.

Namun, gaya hidup seperti ini tidak hanya melelahkan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental kita. Menurut berbagai penelitian, kecemasan karena FOMO dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, hingga rasa tidak puas terhadap kehidupan.

JOMO hadir sebagai solusi. Dengan menjalani prinsip JOMO, Anda membebaskan diri dari tekanan eksternal tersebut. Anda belajar untuk berkata "tidak" pada hal-hal yang tidak relevan bagi kebahagiaan Anda dan fokus pada menikmati momen yang ada.

Cara Mempraktikkan JOMO dalam Kehidupan Sehari-Hari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline