Lihat ke Halaman Asli

Pada Sebuah Jeda

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku beralih ke jeda,

kala mata bersitegang dengan kepala.
Bersetubuh dengan jeda,
kala pekerjaan menyulap jiwa serupa benda.


Sesekali ku rebahkan segala nanar,
ke pangku padang yang bentang,
kukembalikan ingatanku,
pada suatu perjalanan
di bulan kesepuluh
dua ribu sepuluh.


Ialah gurun-gurun panas
mengelupaskan mataku,
namun sekali itu pula
suatu oase jadi muara bersenyawa.

Itulah kala sekali aku meneguk segelas susu onta,
di sebuah pemberhentian;
tepi gurun yang terlantan.


Perjalanan itulah jeda
diam memandang sopir bus berjenggot lebat,
deru mesin yang berhasrat,

Sedang sepanjang mata menatap
jalan serupa tak punya akhir yang cakap.


Kembali kepada ingatan
sungguh tempat terbaik bagi kelelahan

Biarlah jeda memeluk,
tempat terbaik mengistirahkan pelupuk;
mendiamkan rutuk.

Desember, 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline