Ketika Seni, Musik, Literasi dan Panganan ala Cafe Populer Hadir Menyapa dalam Suasana Tempoe Doeloe
"Di Dunia ini Tidak Ada Sampah, Yang Ada Hanya Salah Tempat" - Ivan Moningka
"Lebih Baik Berkumpul Dengan Sahabat didalam Hutan, Daripada Menyimpan Emosi di Dalam Rumah" - Kampoeng Gallery
"Think Different" - Anonim
"Life a Life You Will Remember" - Anonim
Beberapa kata-kata diatas merupakan rangkaian kata filosofi atau quote yang dapat Anda temukan ketika menginjakkan kaki ditempat yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Kereta Api " Kebayoran" tepatnya di Jl. Mesjid Al Huda no.1, RT 05/Rw )1, Kebayoran Lama Utama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240. Nama tempat unik ini adalah Kampoeng Gallery.
Sesuai dengan namanya, ketika Anda menjejakkan kaki ditempat ini memang kita akan merasakan seperti berada di ruang galeri seni yang luas dengan berbagai koleksi benda-benda seni yang variatif dan telah jarang ditemukan di masa modern ini, contohnya adalah: telepon rumah, radio, kaset dan piringan hitam sampai dengan papan congklak yang dapat dimainkan bersama dan salah satu hal yang penulis paling sukai adalah adanya berbagai rangkaian kata filosofis yang diciptakan oleh Bapak Ivan Moningka ataupun dikumpulkan beliau sebagai koleksi literasi tertulis yang sayang untuk dilewatkan. Bpk Ivan Moningka adalah pemilik dan inisiator tempat yang berdiri sejak 2010 ini. Bersama istri, anak dan keluarganya beliau mengelola tempat apik ini sampai dengan saat ini.
Kehadiran Kampoeng Gallery ini awalnya timbul dari kegemaran Ivan Moningka dimasa kecil dalam mengumpulkan kaset musik dan buku bacaan dari berbagai tempat traveling yang beliau kunjungi khususnya dari pasar loak atau thrift market yang harganya terjangkau dan memiliki pilihan yang sangat variatif. Saat itu Ivan kecil yang berasal dari Manado merantau ke Jakarta dan tidak memiliki banyak uang, sehingga belanja melalui pasar loak dirasakan sebagai pilihan yang realistis. Hal ini kemudian tidak sengaja menjadi memori yang membekas dan mengantarkan beliau menggeluti bisnis tempat ini sampai dengan sekarang. Sembilan puluh persen barang yang dijual di tempat ini adalah barang bekas, dimana untuk pemasok dari buku bacaan, barang-barang seni seperti lukisan, pot bunga, furniture antik sampai dengan barang lawas lainnya diperoleh dari berbagai sumber dari berbagai daerah, termasuk dari pengunjung tempat ini. Pengunjung tempat ini tidak jarang yang menghibahkan barang lawas yang sudah tidak digunakan namun masih layak pakai ataupun dapat menjualnya kepada pemilik tempat ini dengan harga yang disepakati. Selain mengelola Kampoeng Gallery, Ivan Moningka juga membantu komunitas anak kurang mampu di wilayah Bekasi. Sehingga sebagian buku bacaan yang dikumpulkan biasanya diteruskan untuk sumber literasi bagi komunitas tersebut.