Humidifier adalah alat pelembab udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Biasanya, humidifier akan dipasang di beberapa sudut rumah agar menjaga sirkulasi udara tetap segar dan lembab. Sehingga, kamu terhindar dari kulit kering, bibir pecah-pecah, sakit tenggorokan, dan pilek.
Sejak pandemi, penggunaan air humidifier semakin marak di tengah masyarakat. Tugas utama alat ini adalah menjaga kelembaban pada udara dan menghindari udara kering yang bisa menyebabkan iritasi.
Namun, penggunaan air humidifier yang berlebihan akan mengganggu sistem pernapasan, lho. Penggunaan yang tepat akan cocok untuk mereka yang tinggal di daerah yang kering atau panas
Manfaat Humidifier untuk Kesehatan
1. Melembapkan Kulit
Buat kamu yang terlalu sering berada di ruangan ber-AC, penggunaan humidifier ini cocok untuk menjaga kulitmu tetap lembab dan bibir tidak pecah-pecah.
Pada dasarnya, penggunaan AC terlalu lama akan menyebabkan kulit kering, kusam, hingga mempercepat penuaan. Maka dari itu, humidifier dapat membantu memberikan kelembaban yang cukup, sehingga kulit akan menjadi lebih glowing dan lembap.
2. Meredakan Flu dan Pilek
Udara yang kering akan memperparah keadaan flu dan batuk. Jadi, kamu perlu menggunakan humidifier untuk mengatasinya dengan menjaga kelembaban udara sekitar. Humidifier juga mampu mengatasi gejala alergi yang menyerang sistem pernapasan.
Tidak hanya itu, bisa mengurangi gatal pada hidung, saluran hidung, sinus, mulut, tenggorokan, bahkan mata. Udara yang lembab karena humidifier akan menghambat pertumbuhan virus dan bakteri yang berkembang di udara kering.
3. Meredakan Asma
Jika asma dan infeksi saluran pernapasan sering kali kambuh, kamu bisa gunakan humidifier untuk meminimalisir kambuh yang tiba-tiba muncul.
Namun, kamu harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk menentukan letak humidifier yang akan dipakai. Hal ini karena humidifier berpotensi menghasilkan kelembaban udara yang terlalu tinggi yang dapat memicu berkembangnya alergen yang justru memperparah asma.
4. Menghambat Penularan Penyakit
Jurnal penelitian National Academy of Sciences mengulas hubungan antara tingkat kelembapan udara dan seberapa lama virus influenza mampu bertahan hidup.