Lihat ke Halaman Asli

Amelia Nur Fauziah

Public Relations

Ruam Popok pada Kulit Bayi, Ini Cara Mencegahnya!

Diperbarui: 18 September 2020   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Ibu dan Balita

Ruam popok pada kulit bayi sudah sering terjadi, namun banyak ibu-ibu yang masih bingung untuk menanganinya. Ruam popok merupakan peradangan pada kulit bayi khususnya bagian yang tertutup popok. Hal tersebut biasanya ditandai dengan bintik-bintik kemerahan pada bagian pantat atau area genital bayi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat reaksi kulit yang sensitif setelah terus menerus bersentuhan dengan kotoran.

Apa Sih Penyebab Ruam Popok?

Banyak hal yang memicu bercak kemerahan pada bayi karena penggunaan popok, antara lain kulit sensitif, iritasi karena kotoran, popok terlalu ketat, bahan popok yang tidak aman, dan infeksi bakteri atau jamur. 

Meskipun ruam popok ini bukan penyakit serius dan tidak berbahaya, namun bayi akan merasa tidak nyaman Karena bayi belum bisa berbicara, maka cenderung akan menjadi rewel dan menangis. Hal tersebut karena kenyamanan yang terganggu sehingga aktivitas tidak maksimal. Jika dibiarkan, ruam popok akan memicu kemungkinan infeksi-infeksi lainnya. 

Sumber : Tempo.co

Cara Mencegahnya

  1. Berikan Gel 

Ibu bisa mengoleskan gel yang mengandung zinc untuk meredakan ruam pada kulit bayi, serta mencegah munculnya iritasi dan infeksi lainnya. Dalam penggunaan gel, hindari gel berbahan dasar steroid, kecuali sesuai dengan resep dokter. Steroid dapat memicu iritasi lainnya pada kulit pantat bayi. 

  1. Durasi Memakai Popok

Menjga pantat bayi tetap bersih dan kering menjadi cara penting untuk mengobati dan mencegah ruam karena popok. Berikan waktu pada kulit bayi tanpa popok selama beberapa jam, agar menjaga organ genital tetap nyaman dan kering. Saat mengganti popok, gunakan tisu atau kain lembut dan air. Selain itu, hindari menggosok kulit bayi terlalu keras dan penggunaan tisu beralkohol. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline