Siapa sih yang nggak mau dipuji? Dengan pujian, seseorang akan merasa bangga dan merasa dihargai atas hal-hal yang telah mereka lakukan, sekalipun hal yang mereka lakukan adalah hal kecil dan sederhana. Memberi pujian terhadap hal kecil yang telah seseorang lakukan membuat mereka menjadi bangga dan cinta terhadap diri mereka sendiri.
Berlindung dibalik kalimat 'love yourself' dan demi 'mental health', pujian menjadi alasan agar seseorang tidak terlalu menekan dan tetap menghargai dirinya sendiri. Namun, terlalu banyak menerima pujian ternyata bisa berdampak negatif pada perkembangan pribadi dan sosial seseorang. Mengapa? Berikut adalah beberapa alasan mengapa terlalu sering mendapat pujian berdampak negatif dan membuat seseorang lupa daratan?
1. Ketergantungan pada Validasi Orang Lain
Terlalu banyak menerima pujian dapat membuat seseorang menjadi terlalu bergantung pada validasi eksternal. Mereka mungkin mulai merasa bahwa harga diri mereka bergantung pada pujian dari orang lain. Ketika pujian tidak datang, mereka bisa merasa kurang percaya diri dan bahkan mengalami kecemasan atau depresi. Ketergantungan ini dapat menghambat perkembangan pribadi, karena seseorang mungkin tidak lagi mampu menilai dirinya sendiri secara objektif.
2. Berkurangnya Motivasi untuk Berkembang
Pujian yang berlebihan bisa membuat seseorang merasa sudah cukup baik dan tidak perlu lagi berkembang atau belajar hal baru. Mereka mungkin menjadi puas dengan status quo dan kehilangan motivasi untuk mengejar tujuan yang lebih tinggi atau mengembangkan keterampilan baru. Ini bisa menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional dalam jangka panjang.
3. Anti-kritik atau Saran
Terlalu sering mendapat pujian menjadikan hati seseorang menjadi kurang atau malah tidak ingin menerima saran maupun kritikan dari orang lain. Karena terlalu sering mendapat pujian, mereka akan berpikir bahwa apa yang mereka lakukan selalu benar dan tidak ada satupun kesalahan dan tidak perlu repot-repot untuk mengembangkan pengetahuan mereka atau mengoreksi diri mereka sendiri. Karena hal ini, alih-alih menjadikan diri mereka berkembang malah bisa jadi dibutakan oleh kesombongan.
4. Membuat Standar yang Tidak Realistis
Ketika seseorang terus-menerus menerima pujian, mereka mungkin mulai menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri. Harapan yang tidak realistis ini bisa menyebabkan tekanan besar dan stres ketika mereka tidak mampu mencapai standar tersebut. Perasaan gagal dan frustrasi yang muncul akibat tidak memenuhi ekspektasi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional.
5. Tidak Siap Menerima Kegagalan