Jemari pekat menyentuh luruh hati
Tak membiaskan sinar disetiap kisi
Ingin ku sentuh jemarimu
Tapi lapisan tipis beku menyekatnya
Rinduku lebih dari membuncah
Lebih menguak seperti tak biasanya
Hanya karena kau adalah puisi
Kau pun warna dalam darahku
Batinku terasa bersatu dengan batinmu
Andai ada yang lebih hebat cara melupakan
Pasti kucoba, semilir angin dingin menusuk raga
Adakah rasa yg lebih hebat dari rindu??
-Sukadana, 26 Juli 2017-