Lihat ke Halaman Asli

Rizki Ameliasari

Trisakti School Of Management

Analisis Manajemen Risiko Perbankan dalam Memperkuat Bank terhadap Pengaruh Pandemi Covid-19

Diperbarui: 22 Mei 2021   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

okezone.com

Pentingnya mengelola risiko yang muncul dalam perkembangan industri perbankan sangat massif di berbagai negara yang membuat industri ini membuat kesadaran yang lebih tinggi. Kesadaran ini sangat beralasan mengigat hal-hal ini sangat berpengaruh sebagai fondasi untuk struktur perbankan. 

Bank memiliki risiko yang sangat berpengaruh dibanding dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor lainnya.  Risiko dan pelaksaaan manajemen risiko pada perbankan lebih rumit karena, bank menghadapi risiko yang biasanya dihadapi oleh bank-bank besar seperti risiko kredit, risiko pasar, risikio likuiditas, serta risiko operasional. Risiko-risiko tersebut nantinya akan menghadapi kondisi yang pastinya berbeda-beda Ketika berhadapan dengan kewajiban dalam mematuhi prinsip-prinsip yang berlaku.

Selain menerapkan manajemen risiko yang di terapkan oleh bank pada umumnya yang tidak bertentangan, bank juga harus mampu merencanakan sistemnya sendiri sesuai dengan karakter aktivitas yang di jalankan oleh bank tersebut. Kemampuan dalam menerapkan manajemen risiko tentunya harus lebih baik agar bank tidak mengalami gangguan-gangguan dalam kegiatan operasionalnya. Maka mekanisme manajemen risiko yang diterapkan bank juga harus di sesuaikan dengan potensi dan tingkar risiko yang dihadapi. 

Pelaksanaan manajemen risiko harus menghadapi kenyataan bahwa setiap Lembaga bisnis memiliki tujuan yang untuk memperoleh timbal balik tertentu dari suatu aktifitas bisnisnya. Bank atau Lembaga bisnis akan menanggung risiko tertentu sesuai dengan sasaran yang perolehannya ingin di capai. 

Masalah yang tidak terduga membuat dampak yang sangat signifikan terhadap manajemen bisnis di bank dan Lembaga bisnis lainnya. Dalam menghadapi dampak yang di timbulkan oleh wabah penyakit Covid-19 yang membuat dampak pada perekonomian nasional harus menghadapi penurunan yang negatif yang cenderung lebih kuat sehingga membuat mereka terdorong menuju jurang yang akhirnya berdampak resesi. Sejumlah perbankan akhirnya terpaksa telah mengambil kebijakan dalam langkah hapus buku dan hapus tagih piutang yang dilakukan untuk kredit-kredit yang sudah masuk ke kategori macet dalam jangka yang waktu yang sudah melewati batas. 

Tindakan penghapusan tersebut diiringi dengan kenaikan kenaikan NPL yang signifikan biasanya dilakukan oleh perbankan untuk menjaga risiko NPL. Apabila terdapat suatu kredit yang macet maka akan di hapus oleh bank atau Lembaga bisnis lainnya guna untuk membuat NPL turun dan mempengaruhi kekurangan pendapatan yang menggerus laba dengan konsekuensi menurunnya modal. 

Dalam situasi wabah covid-19 belum terdapat jalan keluar yang membuat bank harus mengambil langkah sikap waspada yang professional dengan memegang teguh prinsip berhati-hati dalam memperkuat dan mengantisipasi risiko dengan baik agar pemodal bank selalu terjaga dengan terus membuat rencana cadangan agar tidak terjadi kerugian dalam penurunan nilai supaya bank memiliki daya tahan terhadap setiap gangguan ekonomi yang biasanya sulit di perkirakan dan datangnya secara tidak kira-kira. 

Dalam menghadapi dampak penurunan di sektor jasa keuangan yang diakibatkan oleh wabah virus covid-19 otoritas jasa keuangan (OJK) memiliki wewenang yang dapat memaksa bank untuk melakukan merger. Sekaligus juga berharap dapat membuat bank menjadi lebih kuat dan besar dalam memiliki keungulan bersaing dan mampu memberikan kontribusi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kini perbankan harus menghadapi krisis ekonomi yang datang tanpa diduga dan di tambahnya wabah virus covid-19 yang tidak kalah membahayakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline