Mungkin istilah ini tidak populer di Indonesia, dan mungkin saja, pesohor di Indonesia , seperti selebritis, sosialita, pengusaha (pengusaha tambang?), pejabat , selebgram, you name it, ketika mereka sudah bergelimpangan harta, dengan mudah mereka akan membeli tas Hermes dengan harga paling murah di atas 50 juta dan ratusan juta untuk 1 buah tas eksklusif. Menurut pesohor, crazy rich or you name it!, mungkin, tas seharga 100 juta sepadan dengan kerja keras mereka mencari uang. Dan sangat perlu untuk 'adu aksi gengsi' siapa yang memiliki tas Hermes paling mahal dan langka di dunia.
Ketika logo monogram sebuah item fashion , menjadi sangat loud atau bising, terbaca jelas di sebuah tas (terutama), ada belasan, puluhan, ratusan dan bahkan jutaan pasang mata melihat di sosial media. Ada rasa bangga dan sombong.
Sebetulnya, loud dan quite luxury things ini bukan sesuatu yang baru dalam industri fashion. Ini sih sebetulnya barang lama. Tinggal kita sendiri yang memilih , mau pamer barang branded dengan bising atau diam - diam. Semua kembali ke gaya masing - masing.
Apa sih loud dan quite luxury ?
Menurut Cosmpolitan, Loud luxury adalah, menampilkan produk dengan logo yang jelas terlihat.
Biasanya , loud luxury terlihat dari tas yang menampilkan logo monogram brand tersebut berupa tipografi (huruf), contoh nya : Gucci, Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior, itu saja sih yang saya tahu. Karena merek - merek ini pernah menampilkan koleksi tas dengan logo monogram.
Gaya yang terang - terangan menunjukkan loud luxury adalah , gaya para penyanyi rap Amerika yang menunjukkan loud statement fashion seperti , kalung emas bervolume besar, cincin berlian, jam tangan bertaburan berlian bahkan gigi palsu dari berlian!.
Tak jarang juga rapper ini memakai busana bergaya loud luxury dengan menampilkan logo label brand monogram besar - besar.