Lihat ke Halaman Asli

Amelia

Menulis Dengan Tujuan

Hidup Sudah Irit, Akhir Bulan Tetap Sulit

Diperbarui: 12 Maret 2024   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pasangan suami istri yang sedang mengamati tagihan (Dok. Kompas.com)

Moment ketika menerima uang bulanan dari suami akhir-akhir ini jadi biasa saja. Bukannya gak bersyukur. Pemasukan uang yang masuk setiap bulan tidak bertambah. Namun, pengeluaran yang bertambah!. Harus pake tanda seru karena saking keselnya. 

Bahkan tahun lalu, suami saya mengalami potong gaji di saat sedang tingginya pengeluaran. Di saat anak kedua kami masuk sekolah dasar. Potong gaji yang terkesan mendadak dan bagaikan hukuman bagi kami  terutama suami sebagai seorang karyawan. 

Bagaimana kalang-kabutnya kami menghadapi dan membayar uang masuk sekolah anak kedua kami, yang notabene sekolah negeri. Belum lagi kebutuhan sekolah lainnya. 

Bulan itu menjadi bulan yang menyiksa bagi kami. Bagaimana saya harus mengatur uang 200.000 untuk makan dan ojek online anak-anak ke sekolah. 

Alhamdulillahnya saya masih aktif mengajar. Walaupun sulit juga keadaannya. Saya berpikiran, ketika hidup berumah tangga, tidak ingin mengandalkan hidup hanya dari penghasilan suami. 

Betapa ngenes nya jika saya ingin membeli keperluan pribadi harus menunggu suami gajian. Berkaca dari yang saya lihat, ternyata benarkan. 

Uang suami sudah full untuk keperluan pendidikan anak -anak. Gak ada lebih untuk mengisi kebutuhan pribadinya.. Apalagi saya ? Kalau lagi ada lebih, suami saya baru membeli kebutuhan pribadinya. 

Jadi daripada saya merengek minta -minta , kalau gak urgent. Lebih baik mencari pitih sendiri. Lho, kan sudah ada suami, minta uang ke suami lebih terjamin kan ? Tidak juga. Karena saya juga tahu rincian pengeluarannya.

Terkadang saya berpikir dan berdikusi kepadanya: "Jadi apa yang membuat kita belom juga kaya?"

Ada beberapa point. 

  • Pemasukan yang tidak bertambah
  • Pengeluaran selalu bertambah
  • Penggunaan fasilitas kesehatan dari pemerintah yang tidak maksimal
  • Tidak ada sisa uang untuk menabung atau dana cadangan
  • Pengeluaran terbesar mayoritas makanan dan transportasi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline