Lihat ke Halaman Asli

Amelia

Menulis Dengan Tujuan

Debat Cawapres 2024, Diisi Jargon Unik, Slepet!, Sindiran Cerdas Anak Muda dan Tekad Kuat Pemberantasan Korupsi

Diperbarui: 23 Desember 2023   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tangkapan Layar Acara Debat Cawapres 22 Desember 2023 / Dokpri Amelia dari Saluran Youtube Liputan 6 SCTV

Saya sebagai anak muda menanti visi misi , janji manis para Cawapres. Dan akhir nya debat cawapres tadi malam , perdana dan berlangsung lebih kalem dan sesuai tema, yaitu ; 

Tema debat kedua cawapres:

  • Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital),
  • Keuangan,
  • Investasi pajak,
  • Perdagangan,
  • Pengelolaan APBN-APBD,
  • Infrastruktur, dan
  • Perkotaan.

(Sumber : CNN Indonesia)

Saya menulis artikel ini membawa pandangan pribadi saya sendiri sebagai pengamat dan penonton debat. Bukan dalam rangka mengunggulkan salah satu calon. 

Ada beberapa hal yang saya ingat dan bahkan harus di ingat dan di catat, karena pasti nya kita tidak ingin miss - informasi, bersikap skeptis, acuh, masa bodoh terhadap pemilu dan lebih serius lagi untuk menaruh harapan kepada pemimpin negeri ini. Walaupun dalam masa jabatan mereka yang singkat, 5 tahun. Bejibun tugas dan harapan masyarakat yang gak mungkin di wujudkan satu persatu. Jadi sebagai sesama manusia biasa, saya harap maklum.

Di mana saat ini, masalah dalam negeri yang naik pemberitaanya adalah ; masalah pengungsi Rohingya, yang jelas pemerintah Indonesia sudah mulai bergerak melakukan penyidikan dugaan terkait perdagangan manusia , menolak kedatangan warga negara asing yang ilegal. Bahkan, menolak kedatangan mereka terancam pidana. Masa iya ? 

Lagi - lagi ini akan bawa -bawa masalah HAM sebagai tameng dan alibi. Seakan - akan masalah HAM membuat tidak berkutik orang -orang yang berlaku tegas dalam penegakan hukum terbentur dengan 'produk' HAM. Lalu kalau pemerintah 'lembek' dan 'gak enakan', ratusan pengungsi ini akan berpotensi mencaplok wilayah, meminta kewarganegaraan, bagaikan Israel yang mencaplok dan menjarah tanah Palestina Bukan gak mungkin kan ? Negara harus waspada dan tegas. Sikap itu yang di tunggu - tunggu. Pengungsi ini juga akan mengancam stabilitas keamanan masyarakat sekitar yang sudah jelas menolak pengungsi Rohingya ini datang ke Aceh. Di sana ada saudara -saudara kita yang masih berjibaku dengan mencari mata pencaharian mereka sehari - hari. harus di repotkan dengan kedatangan pengungsi ilegal tersebut yang menggangu keseharian mereka dalam bekerja. 

Selain itu, isu yang ramai di sosial media , masalah keberlanjutan IKN. Salah satu paslon bahwa berkomentar , 'ogah' bertugas di tengah hutan IKN. Menurut saya pribadi, presiden menunjuk Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara atau IKN, bukanlah asal tunjuk. Pasti nya ada sebuah pertimbangan keberlangsungan negara ini. Sebuah keputusan jangka panjang. Menurut situs ; 

https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_alasan_utama_pembangunan_ikn_adalah_pemerataan

Menurut Kepala Negara, alasan utama dibangunnya IKN adalah pemerataan baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline