Lihat ke Halaman Asli

Amelia

Menulis Dengan Tujuan

Menikmati Pameran Seni Gratis di Ruang Publik

Diperbarui: 18 Desember 2023   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi display seni instalasi yang terpajang di salah satu area terminal III bandara Soekarno Hatta / Dokpri Amelia

Ilustrasi display lukisan bergaya pop di terminal III Bandara Soekarno Hatta / Dokpri Amelia

Ilustrasi display karya seni instalasi yang terpajang di atas sisi bangunan bagian pengambilan barang bagasi , terminal III bandara Soekarno Hatta 

Ilustrasi karya seni 2 dimensi dengan pigura bergaya ukiran yang terpampang di Terminal III Bandara Soekarno Hatta / Dokpri Amelia

Ilustrasi mural yang jenaka di salah satu tembok , masih di area terminal III / Dokpri Amelia

Ketika itu saya dan suami baru saja mendarat di bandara Soekarno Hatta. 'Beruntungnya', maskapai yang kami naiki parkir di terminal III bandara Soekarno Hatta. Kenapa saya bilang beruntung ? Karena saya belum pernah mendarat di terminal III yang mana terminal domestik dan internasional. Setelah stress naik pesawat karena ketika take off dari daerah tujuan hujan dan ada sedikit turbulensi ketika dalam perjalanan. Membuat saya gelisah gak karuan. Setelah mendarat, saya di manjakan sebuah visual yang tidak biasa. Loh kok terminal nya lain, modern dan 'sophisticated' ? Jangan -jangan ini terminal III.... ketika saya dan suami hendak ingin mengambil koper kami. Berjalan cukup jauh. Namun, perjalanan yang agak jauh ini cukup terhibur dengan beberapa visual hasil karya seni. Seperti menyaksikan sebuah pameran di galeri seni. Beda nya ini di ruang publik. 

Jaman saya sekolah mana ada pameran seni di ruang publik seperti ini. Pameran seni di ruang publik seperti pada terminal III bandara Soekarno Hatta ini sangatlah memanjakan mata. Terhibur dan seger liat nya. Pertama saya datang dari arah kedatangan domestik, di sambut dengan beberapa mural (lukisan dinding) yang jenaka. Seakan - akan mural itu berbicara dengan objek benda yang ada di dekat nya. 

Mural - mural ini bukan hanya di satu sisi, tapi terdapat di beberapa sisi. Dan selama perjalanan anda menuju pengambilan barang , anda akan di suguhkan dengan display - display yang menarik dan unik. Seperti pada foto - foto yang saya unggah. Yang menarik perhatian saya adalah, karya seni instalasi yang ada pada bagian pengambilan barang. Di situ terdapat karya seni instalasi yang terpajang di atas dinding. Mungkin orang biasa gak akan merasa "wah", tapi saya yang orang desain, merasa tergugah dan tertarik untuk segera mengabadikan karya tersebut dengan ponsel saya. 

Wah jarang - jarang begini nih, liat pameran di ruang publik , gratis pula! Saya sangat mengapresiasi pameran seni di ruang publik seperti ini , karena ini hal yang cukup baru di negeri ini. Di luar negeri , mungkin hal hal seperti ini sudah rutin di lakukan. Dan orang orang asing , adalah orang -orang yang hidup nya sudah biasa "terpapar" dengan seni. 

Sangat menghibur saya yang sudah lelah berjalan cukup jauh untuk mengambil barang dari bagasi pesawat, sudah malem juga dan rasa nya gak pingin cepet - cepet pulang. Pingin nya duduk liat pameran seni itu sambil ngopi romantis bareng pak suami. 

Setelah euforia pameran seni publik terminal III usai. Saya kemudian datang ke sebuah "monster playground" karya seniman jalanan Darbotz. Siapakah Darbotz ? Darbotz adalah salah satu seniman lokal yang terkenal dengan ciri khas gambar cumi - cumi nya. Ciri khas mural karya Darbotz, cumi - cumi yang di gambar dengan piloks hitam. Hasil karya mural Darbotz berwarna hitam putih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline