Berdagang adalah kemampuan yang dapat di miliki semua orang, bahkan anak kecil. Tidak ada pendidikan khusus dalam berdagang. Siapa saja bisa. Anak - anak, kawula muda, ibu - ibu, bapak - bapak bahkan kakek nenek.
Hal yang baru baru ini saya temui dan jumpai. Ketika berdagang bukan hanya jualan, namun, menambah teman. Selain mengajar dan menulis, saya mengisi waktu dengan berdagang. Apa sih yang saya jual? Frozen food. Saya selaku pihak reseller, gak perlu sedia freezer dan stok barang. Kebetulan hubungan saya dan supplier, sudah berlangsung lama.
Sekitar 5 tahun lebih. Saya biasa nya mulai "ngelapak" ketika tidak sedang sibuk mengajar. Selain isi waktu, bisa menambah pemasukan. Untung memang gak seberapa. Jualan makanan enak nya selalu ada orang yang butuh dan membeli. Berbeda jika kita berjualan jasa. Dimana selalu ada penolakan. Capek lama - lama.
Dalam beberapa hari ini, saya bertemu para konsumen baru. Keluar dari zona nyaman. Biasa nya saya hanya jualan dalam cluster. Saya coba jualan di luar zona nyaman. Kemudian saya mencoba menawarkan jualan saya ke beberapa orang orang yang bisa di bilang lansia dan pemilik usaha.
Mereka, orang orang yang juga berjualan dan memiliki usaha sendiri, berjualan makanan dan minuman. Kali ini, saya menawarkan jualan dengan cara mengobrol. Beberapa di antara mereka berjualan dengan model ; " mengisi waktu luang".
Tetangga saya yang sudah lansia, 20 tahun meniti karir di dunia katering, awal covid membuka usaha katering rumahan. Si ibu yang sudah tidak muda lagi bercerita kepada saya.
"Saya setiap hari bangun jam 3 pagi, masak katering. Masak sampai jam 10 pagi. Kadang ada pesenan dadakan, jam 11 minta. Saya masak lagi setelah masakan katering selesai". Ujar nya.
"Gimana rasa nya masak seharian ?", tanya saya.
"Udah biasa, bu. Saya katering uda 20 tahun, udah biasa. Tetap ada waktu untuk istirahat". Sambung nya lagi.
Seorang ibu berusia 60 tahun sedang bersiap - siap membuka gerai lapak makanan nya di pasar modern. Sehari saya bisa 2 kali bolak balik ke pasar modern, karena lokasi nya dekat dengan rumah saya. Sekali kali lewat, ibu Anna, sibuk melayani pembeli. Kalaupun lapak sepi, ibu Anna sedang mencuci piring.
"Ibu gada karyawan yang bantu?", tanya saya.