Lihat ke Halaman Asli

Amelia

Menulis Dengan Tujuan

Pola Asuh Bayi dan Anak Ala Barat yang Membentuk Kemandirian pada Bayi dan Anak

Diperbarui: 24 Agustus 2023   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang bayi sedang makan dengan konsep baby lead weaning (Foto: dok Alodokter)

Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi.

Masih melekat di ingatan saya ketika saya baru melahirkan anak pertama. Betapa banyak "petuah - petuah yang tidak jelas" berasal dan di sampaikan oleh orang - orang yang kata nya lebih berpengalaman mengurus anak. Seperti ; 

" Jangan sering - sering gendong bayi, nanti bau tangan".

" Kalau bayi cegukan, tempel kertas atau kain di dahi supaya berhenti".

"Kalau nyuapin anak diem di kursi ga abis makan nya dan di emut, harus di bawa jalan - jalan biar habis". 

"Anak makan di suapin aja , biar ga berantakan dan cepet habis".

"Kalau bayi gak gemuk, kasih sufor aja sedikit biar isian badannya. Kadang - kadang Asi bikin ga kenyang".

Karena baru pengalaman punya anak satu, di kala itu saya masih bimbang dan antara percaya gak percaya dengan semua mitos - mitos tersebut. Tapi yang gak masuk akal sama sekali memang saya tidak mau percaya, termasuk soal Asi yang bikin bayi ga kenyang sehingga membuat bayi hanya "ngempeng" dan berpengaruh ke berat badan. Di saat itu saya mendapat masukan dari ibu mertua untuk mencampur Asi dengan susu formula agar bayi kami cepat gemuk. Karena hal ini "menggangu" prinsip saya, akhir nya saya tanyakan ke dokter spesialis anak ketika kami melakukan imunisasi rutin ke rumah sakit.

"Tidak perlu tambahan susu formula jika bayi ibu mau menyusu, kecuali jika ibu Asi nya gak keluar, itu pun harus di pantau takaran susu formula nya", ujar dokter spesialis anak kami. 

Dokter anak kami tidak menyarankan penambahan susu formula atas inisiatif sendiri. Jika ingin memberikan susu formula harus atas dasar tertentu. Saya dan suami membesarkan anak - anak kami tanpa ikut campur pihak ke tiga seperti keluarga dan asisten rumah tangga. Keadaan darurat pun, sebisa mungkin, kami tidak menitipkan anak - anak kepada orang lain, termasuk ke kakek, nenek, tante dan lain lain. Kalau sering "nitipin" anak - anak, pola asuh yang berbeda walaupun cuma nitip 1 hari, pasti berantakan pola asuh yang kami terapkan sehari - hari di rumah selama ini. Karena penasaran, lalu saya mencari tahu pola asuh bayi orang Barat itu seperti apa saja. Dan ketika membandingkan sendiri dengan budaya Indonesia yang sangat berbeda, justru saya lebih sreg dengan pola asuh bayi ala orang Barat. Bukan gak cinta Indonesia, hanya saja mitos mitos di atas tidak masuk akal bagi saya. Pola asuh bayi ala orang tua Barat seperti apakah yang malah mendapat cibiran dari beberapa kerabat saya. Dan menurut kacamata pribadi penulis.

1. Bayi Tidur Sendiri Di Box Bayi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline