Lihat ke Halaman Asli

Amelia

Menulis Dengan Tujuan

Tahun Baru Hijriah: Resolusi Hijrahmu

Diperbarui: 21 Juli 2023   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: muslim or id

Alhamdulillah tahun berganti, bagi saya apakah saya tahun ini harus serius bikin resolusi? tapi tahun lalu gak bikin resolusi apa apa malah hidup gitu gitu aja. Dan tidak mengalami perkembangan hidup yang berarti. 

Di akhir tahun 2022, saya udah ngucap begini ; "Ya Allah, saya mau di tahun depan dan seterusnya, saya ingin belajar untuk tidak bergantung kepada manusia dan lebih meningkatkan kualitas ibadah kepadaMU. Resolusi ini saya buat karena di tahun sebelumnya saya banyak mendapat pelajaran dalam hidup, salah satu pelajaran hidup yang sangat menampar saya adalah ; jangan pernah hidup bergantung kepada manusia. Karena hanya akan membuat hati kecewa. Bukan saja kecewa, jika ada manusia baik yang menolong, terkadang 'buntut'nya enggak enak. Untuk membiasakan hal ini bukanlah hal yang mudah. 

Perlu totalitas, komitmen dan memerlukan tawakal tingkat tinggi. Semua terhubung dengan kualitas ibadah kita dengan Allah Ta'ala. Tahun lalu ada masa nya saya tenggelam dalam masalah kehidupan yang membuat saya lupa, jika hanya Tuhan lah yang akan membuka 'pintu keluar' untuk dapat lulus ujian dalam hidup.

Terkadang, jika mengeluh kesah kepada manusia yang didapat hanyalah gibah, cibiran dan sindiran, bukannya malah menyelesaikan masalah malah menambah panjang masalah.

Resolusi hijrah yang saya ambil adalah sikap untuk  berhenti bergantung dan berharap kepada manusia. Kenapa? yang saya rasakan malah membuat hati gak tenang, terlalu berharap dengan mahkluk selalu berujung kecewa. Sedangkan jika saya berharap kepada Tuhan, apa pernah merasa kecewa? ternyata tidak. Yang di dapat justru happy ending walaupun ada tangisan di antara nya. 

Terkadang ada doa doa dan harapan saya yang tertunda di kabulkan, bersabar menunggu jawaban. Dan di waktu sabar itulah, barulah saya mendapat jawaban atas doa doa saya yang tertunda. Manusia memang tidak memiliki kuasa apa apa, karena sejati nya manusia di ciptakan Tuhan. Dan kepada Tuhan lah seharusnya manusia bergantung bukan kepada manusia. Pelajaran dari kekecewaan hidup inilah membuat saya mendapat sebuah pencerahan dan hikmah. Bukan saja sebagai resolusi diri untuk menjadi manusia yang lebih baik. Namun prinsip hidup yang akan membimbing menuju pintu tawakal yang sesungguhnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline