Lihat ke Halaman Asli

Menanam Benih Kepedulian: Strategi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Siswa SD

Diperbarui: 31 Desember 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran lingkungan merupakan dua komponen penting dalam pembentukan karakter siswa Sekolah Dasar (SD) yang menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam konteks pembangunan nasional, upaya penanaman nilai-nilai kewarganegaraan dan kepedulian lingkungan menjadi pokok utama untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral terhadap lingkungan sekitarnya. Pemahaman akan pentingnya integrasi pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran lingkungan menjadi hal yang penting. Siswa usia sekolah dasar berada pada tahap perkembangan yang sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai fundamental seperti kepedulian, tanggung jawab sosial, dan kesadaran ekologis. Melalui pendekatan pedagogis yang tepat, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter siswa, termasuk karakter peduli lingkungan. Materi dalam PKN tidak hanya mencakup konsep-konsep kewarganegaraan dan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga isu-isu terkait lingkungan hidup yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran PKN, siswa diarahkan untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengaplikasikannya dalam bentuk perilaku peduli lingkungan (Aisyah, Kurnia, Ludiya, 2024). Dalam konteks saat ini, tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, degradasi ekosistem, dan krisis sumber daya alam telah mendorong sistem pendidikan untuk lebih proaktif dalam membentuk generasi yang memiliki literasi lingkungan dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan kini tidak lagi sekadar proses transfer pengetahuan tentang struktur pemerintahan atau hak-hak kewarganegaraan, melainkan telah berkembang menjadi suatu proses penanaman sikap aktif dan berpikir kritis dalam menghadapi berbagai persoalan lingkungan hidup.

Pembahasan

Konsep kesadaran lingkungan dalam PKn tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang hak dan kewajiban kewarganegaraan. Pada tingkat sekolah dasar, guru perlu mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak. Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan meliputi:

1. Metode Pembelajaran Interaktif, Guru PKn dapat merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa secara langsung berinteraksi dengan lingkungan. Dalam metode ini siswa tidak sekadar duduk diam mendengarkan guru, tetapi aktif terlibat langsung dengan kegiatan nyata di lingkungan sekitar. Contoh program yang dapat di terapkan untuk siswa dalam meningkatkan kesadaran lingkungan pada pembelajaran PKn di sekolah dasar di antaranya adalah

a.Pemilahan sampah di lingkungan sekolah.

Pemilahan sampah merupakan kegiatan sederhana namun sangat penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Ketika siswa diajak untuk memilah sampah menjadi tiga jenis yaitu organik, residu, dan anorganik, mereka tidak hanya berkontribusi pada pelestarian alam, tetapi juga mengembangkan karakter positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan kreativitas. Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar memahami bahwa setiap jenis sampah memiliki penanganan yang berbeda: sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sampah anorganik bisa didaur ulang, sementara sampah residu dibuang secara khusus. Dengan demikian, pemilahan sampah bukan sekadar tugas kebersihan, melainkan pendidikan lingkungan yang bermakna yang dapat membentuk generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan hidup

b.Praktik daur ulang sederhana

Praktik daur ulang sederhana merupakan cara efektif untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya mengurangi sampah dan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai. Contohnya mencakup mengubah botol plastik bekas menjadi pot tanaman, membuat tempat pensil dari kaleng bekas, membuat tas belanja dari kain bekas atau karung plastik, dan lain sebagainya. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan kreativitas, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

c.Pembangunan kebun sekolah kecil

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline