Keluarga merupakan pangkalan terpenting dalam masyarakat, dan upaya mencapai kesetaraan gender di rumah tangga memiliki dampak yang siginifikan pada kesejahteraan keluarga itu sendiri. Lalu apa peran dan tantangan pengembangan kesetaraan gender di dalam rumah tangga? Peran dan tantangan yang muncul dalam mengembangkan kesetaraan gender di dalam rumah tangga memerlukan pemahaman, dialog terbuka, dan kerjasama antara pasangan.
Kesetaraan gender sendiri merujuk pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban, namun diskriminasi atas dasar "perempuan" atau "laki-laki" terus terjadi di segala bidang kehidupan.
Pada masa lalu, rumah tangga sering kali mencerminkan peran gender yang telah ditetapkan secara tradisional, di mana perempuan bertanggung jawab atas urusan rumah tangga dan perawatan anak, sementara pria memegang kendali dalam urusan finansial dan pekerjaan di luar rumah. Namun, perubahan sosial dan ekonomi telah merangsang transformasi ini, memicu diskusi tentang perlunya kesetaraan peran di dalam rumah tangga.
Meskipun kesetaraan di rumah tangga diinginkan, tantangan tetap ada. Perubahan persepsi, budaya, dan harapan tradisional dapat menciptakan hambatan dalam mencapai kesetaraan. Salah satu tantangan utama adalah memahami bahwa kesetaraan bukan berarti "sama rata", tetapi lebih kepada pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi masing-masing pasangan.
Pentingnya komunikasi terbuka dan kesepakatan di dalam rumah tangga tidak dapat dipandang sebelah mata. Pasangan perlu duduk bersama, membicarakan harapan, dan menetapkan tujuan bersama terkait peran masing-masing. Ini melibatkan pengakuan atas keunikan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin.
Pembagian tugas di rumah tangga haruslah adil dan fleksibel. Pasangan dapat mempertimbangkan kemampuan dan minat masing-masing dalam menentukan tanggung jawab sehari-hari, termasuk pekerjaan rumah tangga, perawatan anak, dan tanggung jawab finansial. Pembagian tugas yang seimbang akan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota keluarga.
Tidak hanya itu, pendidikan memainkan peran penting dalam menyokong kesetaraan gender di rumah tangga. Pendidikan yang mencakup pemahaman tentang hak dan tanggung jawab setiap individu, menanamkan nilai-nilai kesetaraan, dan memberikan keterampilan komunikasi dapat membantu membentuk sikap yang mendukung kesetaraan dalam rumah tangga.
Mencapai kesetaraan di rumah tangga adalah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen, kesadaran, dan kerja sama. Dengan mengurai peran dan mengatasi tantangan bersama-sama, rumah tangga dapat menjadi tempat di mana setiap anggota keluarga merasa dihargai, didengar, dan memiliki peran yang setara dalam membangun fondasi kehidupan yang harmonis. Kesetaraan gender di rumah tangga bukan hanya tujuan, tetapi juga kunci untuk menciptakan hubungan keluarga yang lebih adil dan inklusif.
Amelia Putri Ailsa, Sistem Informasi di Universitas Gunadarma
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI