Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalani studi di berbagai wilayah dalam negeri. Dengan program ini, mahasiswa dapat merasakan gaya hidup yang berbeda serta mengumpulkan pengalaman berharga. Salah satu pengalaman berkesan yang saya peroleh saat mengikuti PMM adalah kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan inspirasi Modul Nusantara yaitu mengikuti Apresiasi dan Kreasi Batik Jawa Barat Bersama Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia.
Kegiatan inspirasi pertama dilaksanakan pada hari minggu tepatnya pada pukul 08.30 di Laboratorium Batik Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI (FPSD). Kegiatan ini dibuka langsung oleh wakil dekan FPSD yaitu Dr. Tri Karyono, M.Sn. lalu kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Batik oleh seorang mahasiswa dari Prodi Pendidikan Seni Rupa yang memiliki banyak pengalaman, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik yaitu Alfi Alfiah. Pada kegaiatan inspirasi ini, hadirpula salah satu dosen dari prodi pendidikan seni rupa yaitu Bandi Sobandi, M.Pd dan beberapa mahasiswa dari prodi tersebut.
Kami kelompok 12 Modul Nusantara juga dapat terlibat langsung dalam proses pembuatan batik tulis serta mengenal alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam membuat batik tulis. Mulai dari Langkah pertama yaitu membuat pola di kertas lalu membuatnya lagi di atas kain. Langkah kedua yaitu mulai untuk membuat batik menggunakan canting. Langkah ketiga yaitu pemberian warna dengan cara batik dicelupkan satu kali ke bak pewarnaan setelah tetesan air habis, kain dicelupkan kembali ke bak pewarnaan berikutnya hingga warna yang ingin dihasilkan cukup. Setelah itu, kain dilorod sekitar 10-15 menit, yakni direbus dalam air mendidih untuk melepaskan malam (lilin batik) dari kain. Lalu langkah terakhir yaitu kain dibilas atau dicuci bersih, baru kemudian dijemur.
Dalam membuat batik tulis, saya mengalami beberapa kesulitan karena ini merupakan kali pertama saya, seperti saya kesulitan dalam membentuk pola menggunakan canting karena harus memerlukan keterampilan dan ketelitian tinggi. Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi saya dalam mengembangkan keterampilan saya dalam membuat batik meskipun batik tulis yang saya hasilkan masih sangat kurang.
Reporter : Amelia Paramma
Editor: Salsa Solli Nafsika, M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H