Lihat ke Halaman Asli

Amelia Haryanti

Dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Pamulang

Kenaikan BBM Dikhawatirkan Meresahkan Masyarakat

Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengumuman pemerintah berkaitan dengan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu berimbas pada kenaikan bahan bahan pokok kebutuhan sehari-hari, ini jelas sangat berdampak dan meresahkan masyarakat yang berpenghasilan rendah, terutama masyarakat yang tidak mempunyai penghasilan tetap. Dari beberpa obrolan yang dilakukan penulis dengan beberapa ibu rumah tangga di sekitar Kota Tangerang Selatan, rata-rata mereka mengeluh, sebab sebelum BBM naik, beberapa harga kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan, diantaranya telur, bawang, cabai, dan beberapa kebutuhan lainnya, sekarang ditambah lagi dengan harga BBM. Begitu juga kenaikan pada ongkos transportasi.

Bagi pengguna jasa transportasi online kenaikan ini terasa sangat memberatkan mengingat dampak ini sangat berimbas sekali pada sarana transportasi. Dari beberapa wawancara penulis dengan masyarakat pengguna sarana transportasi online, yang biasanya mereka mencarter sampai dengan tempat tujuan, kini mereka mengakalinya dengan cara menggunakan transportasi online sampai dengan jalan dimana ada angkot atau transportasi umum, lalu melanjutkan dengan transportasi umum, hal ini untuk bisa menghemat pengeluaran biaya transportasi.

Dampak kenaikan BBM untuk kedepannya diprediksi akan membuat inflasi semakin tinggi. Sebab dari sektor perbankan pun kemungkinan besar akan menaikan suku bunga, hal ini akan berimbas pada pengusaha penyedia barang untuk ikut-ikutan menaikan hasil produksinya, sebab bahan baku yang digunakan mengalami kenaikan harga. Selain itu bahan kebutuhan pokok juga akan ikut naik mengingat transportasi pengangkutan mengalami kenaikan juga. Selain kedua hal diatas, kemungkinan besar pasar saham akan tertekan karena terjadinya inflasi.

Sebetulnya pemerintah sudah memprediksi dengan kenaikan harga BBM, yakni adanya keresahan di masyarakat, namun pemerintah beralasan bahwa selama ini subsidi BBM kurang tepat sasaran, karena banyak kalangan menengah keatas yang menggunakan mobil-mobil mewah menggunakan BBM bersubsidi yang tadinya hanya akan digunakan untuk masyarakat golongan tertentu, sehingga dengan mengambil kebijakan ini, pemerintah berharap anggaran subsidi BBM bisa dialihkan kepada sektor lain yang dianggap layak untuk mendapatkannya. Alasan ketidak tepatan pemberian subsidi ini

Tujuan dari kenaikan harga BBM ini menurut pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan anggaran belanja. Kebijakan ini merupakan jalan keluar agar pembangunan berjalan baik, dan diarahkan untuk membiayai kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran.

Penulis: Amelia Haryanti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline